REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengaku sudah menyerap aspirasi terkait kendala yang didapatkan guru honorer senior berusia di atas 50 tahun dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kemendikbudristek kini tengah mendorong afirmasi untuk mereka.
"Kami di dalam pansel (panitia seleksi) terus memperjuangkan afirmasi tambahan untuk daerah-daerah yang kekurangan guru dan peserta di atas 50 tahun," ujar Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (23/9).
Ia menjelaskan, Kemendikbudristek akan membawa aspirasi tersebut ke dalam Pansel guru PPPK yang terdiri dari banyak pihak. Pasalnya, ihwal PPPK bukan hanya merupakan keputusan dari kementerian yang ia pimpin.
"Tentunya,tapi ini bukan keputusan Kemendikbudristek, masyarakat juga harus mengerti. Ini keputusan berbagai pihak di dalam panitia seleksi, jadi harus ada konsensus, harus ada kesepakatan," ujar Nadiem.
Kemendikbudristek, kata Nadiem, juga mempertimbangkan masukan dari pakar pendidikan dalam seleksi guru PPPK. Hal ini bertujuan untuk menjaga integritas proses seleksi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Ada dua opini yang dua-duanya valid, satu opini di mana kita harus benar-benar mengapresiasi pengabdian dari guru-guru honorer dan untuk segmen-segmen tertentu memberikan afirmasi yang layak," ujar Nadiem. "Dan di satu sisi, banyak sekali pakar-pakar pendidikan yang merasa kita harus menjaga integrasi daripada proses seleksi menjadi guru kita dan itu tidak ingin dikorbankan," sambungnya.
Baca juga :94 Ribu Honorer Segera Diangkat Menjadi PPPK
Untuk saat ini, hampir 100 ribu guru honorer akan segera diangkat menjadi guru PPPK. Jumlah tersebut merupakan 29 persen dari 326.476 formasi yang sudah diisi oleh pelamar. "Berarti sekitar 94 ribu guru honorer dari seluruh Indonesia akan segera diangkat menjadi guru PPPK," ujar Nadiem.
Jumlah guru honorer yang akan diangkat PPPK disebut Nadiem akan terus bertambah. Sebab, 94 ribu yang akan segera diangkat barulah 29 persen dari total formasi yang dilamar. "Lebih banyak lagi akan diangkat setelah ujian seleksi kedua dan ketiga," ujar Nadiem.