REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Presiden Xi Jinping pada Selasa menghentikan sejumlah pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar China.
“Kita perlu meningkatkan tata kelola lingkungan global, secara aktif menanggapi perubahan iklim dan menciptakan komunitas kehidupan bagi manusia dan alam,” kata Xi pada sidang ke-76 Majelis Umum PBB melalui tautan video dari Beijing.
“Ini membutuhkan kerja keras yang luar biasa. China akan meningkatkan dukungan untuk negara berkembang lainnya dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon," tambah dia.
Mendesak dunia untuk mengambil pelajaran dari sains tentang pandemi Covid-19, Xi mengatakan Beijing akan memberikan lebih banyak vaksin dan bantuan internasional serta mengirim 2 miliar dosis pada akhir tahun ini.
Mendeskripsikan vaksin sebagai barang publik global dia menekankan bahwa memastikan distribusi vaksin yang adil dan merata secara global harus menjadi prioritas.
“Kami dapat menggunakan cara-cara seperti penangguhan utang dan bantuan pembangunan untuk membantu negara-negara berkembang, khususnya yang rentan menghadapi kesulitan luar biasa, dengan penekanan pada penanganan pembangunan yang tidak seimbang dan tidak memadai di antara dan di dalam negara-negara,” ungkap dia.
Xi juga mengusulkan Inisiatif Pembangunan Global dan mengatakan kepada Majelis Umum bahwa China telah menjanjikan bantuan internasional tambahan sebesar USD3 miliar dalam tiga tahun ke depan untuk mendukung negara-negara berkembang dalam menanggapi pandemi dan mempromosikan pemulihan ekonomi dan sosial.
Dia mendorong menempatkan pembangunan tinggi dalam agenda komunitas internasional dan pembuat kebijakan dan mendesak untuk membina kemitraan pembangunan global.
Dia juga menyinggung tentang intervensi militer di negara asing. “Mereka tidak membawa apa-apa,” kata Xi.
Presiden China menambahkan bahwa perbedaan dan masalah antar negara harus diselesaikan melalui dialog dan rasa hormat. “Keberhasilan satu negara bukanlah kegagalan negara lain,” tegas Xi.
“Kita perlu melakukan dialog tentang konflik dan inklusivitas atas eksklusivitas. China tidak akan pernah menggertak yang lain atau mencari hegemoni," tambah dia.