Kamis 23 Sep 2021 14:54 WIB

Tempat-Tempat Ini Berisiko Tinggi Penularan Covid-19

Di kota-kota di dunia, Covid-19 dikaitkan dengan restoran, kafe, dan pusat kebugaran.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Beberapa tempat yang tergolong berisiko tinggi dalam penularan Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Beberapa tempat yang tergolong berisiko tinggi dalam penularan Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.Co.ID, JAKARTA -- Seseorang bisa terkena infeksi Covid-19 di mana saja. Namun terdapat beberapa tempat yang tergolong berisiko tinggi dalam penularan infeksi.

Dilansir di laman Eat This Not That pada Kamis (23/9), dr Sanjay Gupta, berbagi lima tempat di mana penularan virus corona lebih mungkin terjadi alias berisiko tinggi. “Ini benar-benar lima lokasi utama di mana penularan virus terjadi di masyarakat kita,” kata dr Gupta. 

Berikut lima tempat yang dia maksud: 

1. Rumah ibadah

Tempat ibadah biasanya tidak hanya diisi oleh satu atau dua orang. Tempat ini tergolong berisiko tinggi dalam penularan, kendati beberapa rumah ibadah sudah menerapkan protokol kesehatan. Apalagi jika ada acara berkumpul dan menjadi sebuah kerumunan.

2. Hotel

Membuka pintu kamar hotel dengan kunci berisiko memberikan penularan. Tetap di rumah adalah cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus. Rumah atau kabin yang disewakan saat liburan, hotel dengan banyak tamu yang menginap juga lebih berisiko.

3. Bar

Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular dari Amerika Serikat (AS) mengingatkan, Anda harus benar-benar menganggap serius masalah penggunaan masker setiap saat dan tidak berkumpul di bar. Tempat ini tentu saja termasuk merupakan mekanisme tinggi dari penyebaran virus.

4. Kafe

Di kota-kota di seluruh dunia, wabah virus corona telah dikaitkan dengan restoran, kafe, dan pusat kebugaran. Sekarang, model baru yang menggunakan data ponsel untuk memetakan pergerakan orang menunjukkan bahwa tempat-tempat ini dapat menjelaskan sebagian besar infeksi Covid-19 di kota-kota AS, menurut laporan Nature. 

Tim menggunakan model tersebut untuk mensimulasikan skenario yang berbeda, seperti membuka kembali beberapa tempat sementara yang lain tetap tutup. Mereka menemukan bahwa membuka restoran dengan kapasitas penuh menyebabkan peningkatan infeksi terbesar, diikuti oleh pusat kebugaran, kafe, hotel, dan motel.

5. Restoran

Seperti diketahui, penggunaan masker adalah salah satu upaya protokol kesehatan untuk mencegah infeksi. Sedangkan saat orang makan di restoran, tentu harus membuka masker. 

Sebaliknya orang lebih memilih layanan bawa pulang atau pengiriman ke rumah.Itu sebabnya restoran menjadi tempat berisiko tinggi. “Ketika restoran di dalam ruangan dalam situasi di mana Anda memiliki tingkat infeksi yang tinggi di masyarakat, Anda tidak memakai masker, itu masalah," kata dr Fauci. 

Para pakar telah mengingatkan untuk mendapatkan vaksinasi secepatnya dan tetap terapkan protokol kesehatan. Gunakan masker wajah N95, jangan bepergian, lakukan jarak sosial, hindari kerumunan besar, dan jaga kebersihan tangan dengan baik. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement