Startup W House Permudah Wisatawan Temukan Tempat Menginap
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Turis asing di kampung wsiata Dipowinatan, Yogyakarta | Foto: courtesy of tripandtrick.com
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seiring meluasnya vaksinasi dan penanganan kasus Covid-19 yang semakin membaik, pembatasan sosial seperti PPKM berangsur dilonggarkan. Termasuk, di DIY dengan banyaknya tempat umum dan tempat wisata yang sudah mulai dibuka.
Kondisi ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang mungkin sudah sekian lama mendambakan bisa berlibur di luar menghilangkah kepenatan selama di rumah saja. Hal itu juga dirasakan pelaku pariwisata untuk mengembalikan roda perekonomian.
Menyambut kembalinya wisatawan ke DIY, startup W House menawarkan alternatif hunian terjangkau. Melalui situs dan aplikasi https://homestayjogja.co.id, pelancong dapat menemukan varian hunian hemat untuk keluarga dan rombongan.
Konsepnya dengan menyewakan sebuah rumah lengkap dengan fasilitas pendukungnya. Lewat layanan yang disediakan pengguna dapat melihat daftar properti, memesan, negosiasi harga, penggantian jadwal, pembayaran dan konsultasi wisata gratis.
Berbeda dengan platform akomodasi lain, W House fokus kepada penyewaan rumah atau home stay. Selain menyediakan medium transaksi, W House turut membantu pengelolaan, sehingga semua properti yang ada di platform sudah terstandar.
"Ada fitur deposit DP agar uang pelanggan tidak hangus saat membatalkan pesanan karena keadaan darurat, membuat rencana liburan lebih fleksibel, relevan dengan kondisi saat ini," kata Founder W House, Andrean Nurdiansyah, Kamis (23/9).
Dengan menyewa satu rumah secara utuh, akan memberikan jaminan keamanan lebih kepada pengguna, apalagi saat berlibur rombongan. Sebab, satu unit properti hanya dikhususkan satu kelompok tamu, sehingga lebih mudah menjaga kebersihan.
Kemudian, lebih mudah menjaga sirkulasi orang ke luar-masuk, bahkan lebih bisa mengurangi resiko terkena covid. Saat ini, ada puluhan tempat dikelola W House yang bisa disewa pelanggan, tersebar di titik strategis dekat destinasi wisata.
"Harga relatif nyaman di kantong mulai Rp 300 ribuan per malam," ujar Andrean.
W House sendiri didirikan Andrean sejak September 2017. Untuk memaksimalkan bisnisnya, Andrean menggandeng Purwanto sebagai direktur karena telah memiliki pengalaman di berbagai perusahaan besar dengan jabatan top-level manager.
Untuk mengembangkan teknologi ada Bayu Trisna Pratama sebagai CTO. W House jadi salah satu binaan inkubator Amikom Business Park (ABP), yang membantu bisnis digital terhubung ekosistem secara komprehensif, termasuk investor potensial.
Ide awal untuk mengurangi friksi dari platform akomodasi. Layanan Online Travel Agent (OTA) yang saat ini populer kebanyakan lebih fokus pada jenis penginapan hotel, sedangkan di kota wisata ada target optimalisasi pembangunan home stay.
"W House memberi opsi layanan optimal sambil memberi alternatif tempat menginap terjangkau dan bisa untuk liburan keluarga. Fitur konsultasi diharap dapat membantu memaksimalkan pengalaman, sehingga memberi kesan terbaik dan akan kembali lagi," kata Andrean.