Kamis 23 Sep 2021 17:36 WIB

Tujuh Sekolah di DKI Sempat Tutup karena Covid-19

Enam dari tujuh sekolah diketahui ada kasus positif Covid-19

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nur Aini
Petugas kebersihan membersihkan akrilik pembatas meja belajar di SMA 81 Jakarta Timur, Senin (13/9/2021). Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta berencana menambah jumlah sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebanyak 1.500 pada (27/9).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas kebersihan membersihkan akrilik pembatas meja belajar di SMA 81 Jakarta Timur, Senin (13/9/2021). Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta berencana menambah jumlah sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebanyak 1.500 pada (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah, mengaku ada tujuh sekolah yang ditutup sementara terkait Covid-19. Kendati demikian, dirinya menampik soal 25 klaster Covid-19 dari pembelajaran tatap muka (PTM) sesuai survei Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Jadi kita tidak pernah merilis hal (25 klaster) itu. Namun, setelah kita evaluasi per 22 September, memang ada tujuh sekolah yang diberlakukan penutupan sementara," kata Taga saat dikonfirmasi awal media, Kamis (23/9).

Baca Juga

Dia mengatakan, enam di antara tujuh sekolah itu ditutup sementara karena ditemukan kasus positif Covid-19. Sementara satu lainnya, karena diketahui melanggar protokol kesehatan.

"Enam sekolah itu ditemukan kasus positif hanya satu orang saja. Dan enam sekolah tersebut sudah kembali (PTM) normal karena sudah dilakukan tracing dan tidak ada penularan," ujarnya.

Namun demikian, ada satu sekolah yang mengalami penularan dan berkontak erat dengan sekolah lain. Meski, kini kegiatan sekolah tersebut sudah kembali normal.

"Sesuai dengan Pergub No.3 2021 bahwa ketika ada temuan kasus positif itu dihentikan tiga hari untuk disinfektasi," ujarnya.

Dia mengakui ada penambahan penutupan sekolah selama pembelajaran tatap muka di DKI berlangsung. Ditanya apakah kasus-kasus tersebut akan mempengaruhi rencana penambahan pembukaan sekolah, Taga menampiknya. Menurut dia, rencana penambahan sekolah untuk PTM masih akan dilakukan sesuai rencana pada Senin nanti. 

"Sesuai dengan timline kita insyallah tanggal 27 september sudah ada penambahan 890 sekolah lagi jadi digenapkan ada 1.500 sekolah bergabung dengan sebelumnya 610 sekolah. Jadi itu tinggal menunggu SK (surat keputusan) kepala dinas," ungkapnya.

Menyoal jumlah sekolah yang akan dibuka, kata dia, memang sudah dilakukan pendataan. Namun demikian, dia mengaku belum bisa menyampaikan daftar tersebut.

"Artinya sudah ditentukan berdasarkan dengan assesment satu dan dua lalu ada validasi dan verifikasi pengawas dan pelatihan juga sudah ada," ungkap dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement