REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Sehubungan dengan pelaksanaan Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU yang akan dilaksanakan pada Sabtu-Ahad 25-26 September 021, IKA PMII melakukan silaturahim dan sowan ke PBNU. Dalam kunjungan tersebut, PMII menyampaikan sejumlah hal.
“Kami datang menyampaikan beberapa hal. Terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan muktamar nanti, kami ingin NU mempertimbangkan faktor-faktor objektif yang berkaitan dengan vaksinasi dan juga pemulihan bangsa ini dari pandemi Covid-19,” kata Ketua Umum PB IKA PMII Ahmad Muqowam kepada wartawan, di Jakarta, dalam audio yang diterima Republika, Kamis (23/9).
Dia menyebut bahwa PMII saat ini telah melakukan silaturahmi dan komunikasi baik secara internal dan eksternal organisasi dengan berbagai kelompok strategis di tingkat pusat. Tujuannya, kata dia, adalah untuk memastikan situasi dan kondisi faktual yang dihadapi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Khususnya, kata dia, yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang menunjukkan tren penurunan dengan positivity rate yang juga menurun. Namun dia mengimbau kepada segenap elemen bangsa Indonesia untuk tetap waspada dan tidak lengah serta senantiasa mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
“Mengingat, kita sedang menggenjot vaksinasi demi mendukung capaian herd immunity,” kata dia.
Di sisi lain dia menyampaikan dalam kunjungannya mengenai koordinasi yang kerap dilakukan PMII kepada seluruh pengurusnya di Indonesia. Koordinasi dilakukan dengan agenda besar Nahdlatul Ulama guna mengawal dan merawat eksistensi kesatuan Indonesia. Dia berharap, pada muktamar NU ke-34 nanti, Nahdlatul Ulama dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang objektif dan rasional.
“Kami juga datang dan melakukan audiensi dengan Kiai Said untu berdiskusi mengenai berbagai dinamika NU. Mulai dari keagamaan, kemasyarakatan, hingga kebangsaan,” kata dia.
Dia pun menyampaikan kepada PBNU dalam kunjungannya itu bahwa berdasarkan masukan dalam rapat koordinasi, PMII meminta PBNU untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kaderisasi di lingkungan NU. Dia juga meminta agar PMII dapat terlibat lebih intens dalam perencanaan dan pelaksanaan berbagai program di lingkungan PBNU.
“Dan juga memastikan bahwa ketua umum PBNU yang terpilih dalam Muktamar ke-34 nanti adalah kader terbaik,” kata dia.