REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman menilai, prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Armed 6 Divisi 3/Kostrad yang bertugas di perbatasan sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.
"Hal ini karena melalui kegiatan teritorial mereka mampu mendapatkan banyak senjata rakitan dari sejumlah warga di daerah perbatasan itu," kata Dudung saat melakukan kunjungan kerja ke Markas Komando Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat di Eban Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (23/9).
Pendapat Dudung berkaitan dengan hasil kunjungan kerjanya ke sejumlah kawasan perbatasan di NTT, khususnya di Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat. Dia menyebut, sejumlah senjata rakitan yang diperoleh itu adalah milik masyarakat di perbatasan bekas dari konflik Timor-Timur (sekarang Timor Leste) yang secara sukarela memberikan kepada satgas pamtas.
Menurut Dudung, dengan upaya yang dilakukan oleh komandan satuan dengan seluruh jajaran prajurit Satgas di perbatasan sejumlah senjata rakitan berhasil di kumpulkan. Sejumlah senjata yang dikumpulkan itu antara lain 126 senjata api jenis spring field, pistol rakitan 18 pucuk, munisi 1.421 butir dan granat lima unit.
Adapun senjata rakitan itu nantinya dimusnahkan setelah Satgas Pamtas RI-RDTL menyelesaikan masa tugas di wilayah perbatasan itu. Kunjungan kerja Letjen Dudung didampingi Inspektur Kostrad Mayjen Ilyas Alamsyah, Kapok Sahli Pangkostrad Brigjen Ardhiheri, Asintel Kaskostrad Brigjen Imam Sampurno Setiawan, Wakil Inspektur Kostrad Brigjen Bagus Suryadi Tayo, dan Aslog Kaskostrad Brigjen Piek Budyakto.
Kedatangan mereka disambut Danrem 161/Wira Sakti Brigjen Legowo WR Jatmiko, Kasiops Kolakops Pamtas RI-RDTL Letkol Inf Horas Sitinjak, Dandenkesyah 09-04-01/Kupang, Dandebekang/Kupang, dan Dandim 1618/TTU Letkol Arm Roni Junai.