REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan upaya PT Pertamina (persero) untuk melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan lebih dari 50 persen mitra binaan Pertamina terdampak pademi Covid-19.
"Pada masa pandemi semua negara terdampak, jangankan ekspor, penjualan dalam negeri pun sulit. Jadi kami buatkan chanel untuk UMKM dalam memasarkan produknya," ujar Fajriyah dalam Talkshow "Kita Bisa Usaha" yang digelar dalam rangkaian peringatan HUT ke-26 Republika.co.id, Kamis (23/9).
Fajriyah mengatakan, sebanyak 176 UMK binaan Pertamina di seluruh Indonesia telah mendapatkan bantuan dukungan dengan total nilai Rp3 miliar selama pandemi Covid-19. Bukan hanya bantuan modal, Pertamina juga memberikan masukan bagi UMK binaannya untuk membuat produk-produk terkait pencegahan virus corona, seperti ultivitamin dan herbal, madu, sabun, hand sanitizer dan disinfektan.
Menurut Fajriyah, UMK binaan tersebut banyak yang awalnya tidak memproduksi produk-produk tersebut. Namun, Pertamina mengarahkan agar pelaku usaha adaptif terhadap situasi pandemi, sehingga banyak yang mengubah produk mereka sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Pertamina juga bergabung dengan 30 Rumah BUMN yang membawahi 9.090 mitra binaan. Terdapat 420 UMKM mitra binaan yang adaptif dalam penanggulangan pandemi, dengan nilai sebesar Rp 16,83 miliar.
"Pertamina kerjasama dengan dua marketplace agar UMKM bisa masuk ke sana dan kembangkan produk mereka. Penjualan UMK dukungan bantuan Pertamina mencapai senilai Rp 19,92 miliar," ujar Fajriyah.