Jumat 24 Sep 2021 00:05 WIB

Gunung Sanggabuana Jadi Taman Nasional

Gunung Sanggabuana jadi target perluasan areal kawasan konservasi di Indonesia.

Dedi Mulyadi.
Foto: Dok Pribadi
Dedi Mulyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi IV DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhirnya sepakat untuk menjadikan kawasan Gunung Sanggabuana sebagai taman nasional. Kawasan Gunung Sanggabuana juga menjadi target perluasan areal kawasan konservasi di Indonesia. 

Hal tersebut, diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, Kamis (23/9). "Secara administrasi sudah disampaikan ke KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) untuk menjadikan kawasan Gunung Sanggabuana sebagai kawasan konservasi, sebagai taman nasiona," ujar Dedi dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/9).

Menurut Dedi, Komisi IV DPR sangat serius menjadikan kawasan Gunung Sanggabuana sebagai taman nasional. Hal itu, tertuang dalam kesimpulan atau keputusan rapat Komisi IV DPR dengan KLHK pada Rabu (22/9) yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, di Gedung Nusantara DPR RI. 

Melalui rapat dengan KLHK itu, Komisi IV DPR RI mendorong KLHK untuk melakukan evaluasi atas areal di kawasan hutan lindung dan kawasan produksi yang merupakan habitat satwa dilindungi di kawasan Gunung Sanggabuana.

Dedi mengatakan, kawasan Gunung Sanggabuana menjadi target perluasan areal kawasan konservasi di Indonesia. Kawasan Gunung Sanggabuana itu sendiri tidak hanya berlokasi di Purwakarta, Karawang, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. 

Menurutnya, kawasan Gunung Sanggabuana diusulkan menjadi Taman Nasional agar seluruh areal di kawasan Gunung Sanggabuana mendapat perlindungan dari negara. 

Sebelumnya pada awal September 2021, Dedi Mulyadi Bersama tim Sanggabuana Wildlife Expedition memasang 20 unit kamera jebakan atau camera trap yang biasa digunakan untuk memantau hewan liar di dalam hutan. Dari 20 unit kamera yang ada, terekam kegiatan macan tutul jawa yang memiliki nama latin 'panthera pardus melas'.

Macan tersebut terekam jelas beraktivitas di depan kamera milik Dedi pada 11 September 2021 pukul 05.16.30 WIB. Selain macan tutul jawa, dari beberapa kamera trap yang dipasang juga berhasil merekam musang, babi hutan dan rusa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement