REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Polisi di negara bagian Uttar Pradesh di India utara pada Selasa lalu menangkap ulama Islam, Maulana Kaleem Siddiqui atas tuduhan sindikasi 'pindah agama', kata pernyataan polisi pada Rabu.
Siddiqui, seorang cendekiawan Muslim terkenal di India, adalah presiden Jamiat-e-Waliullah dan Global Peace Center.
"Atas dasar masukan yang kredibel, Pasukan Anti-Terorisme (ATS) menangkap Maulana Kaleem Siddiqui pada 21 September dari Meerut sehubungan dengan menjalankan sindikat konversi agama terbesar di India. Enam tim ATS telah dibentuk untuk mengusut kasus ini," kata pernyataan itu. Dilansir dari laman Anadolu Agency, Kamis (23/9).
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Siddiqui dulu menjalankan kepercayaan Jamiat-e-Waliullah yang mendanai beberapa madrasah (sekolah agama) di mana dia menerima dana asing yang sangat besar.
"Perwalian Maulana Kaleem Siddiqui menerima 30 juta (rupee India) atau (406.155 Dolar AS) dalam pendanaan asing, termasuk 15 juta (Rupee India) atau (203.077 dolar AS) dari Bahrain," kata pernyataan itu.
Sementara itu, pemimpin Partai Aam Aadmi (AAP) Amanatullah Khan mengatakan Siddiqui ditangkap sehubungan dengan pemilihan provinsi yang dijadwalkan akan diadakan awal tahun depan di Uttar Pradesh.
“Maulana Kalim Siddiqui, seorang cendekiawan Islam terkenal, telah ditangkap sebelum pemilihan di Uttar Pradesh, kekejaman terhadap Muslim meningkat. Keheningan partai-partai sekuler dalam masalah ini memberi kekuatan lebih kepada BJP (Partai Bharatiya Janata). Berapa banyak BJP akan jatuh untuk memenangkan pemilihan Uttar Pradesh?," kata Amanatullah Khan dalam sebuah tweet.
Negara bagian Uttar Pradesh terpadat di India, yang akan melakukan pemungutan suara awal tahun depan, diperintah oleh Kepala Menteri biksu Hindu Yogi Adityanath.
Pada Juni tahun ini, polisi menangkap dua pemimpin agama Muslim dengan tuduhan mengubah orang Hindu menjadi Islam.
Salah satunya, Mohammad Umar Gautam, lahir sebagai seorang Hindu dan masuk Islam pada 1984. Menurut polisi, Gautam dan Mufti Qazi Jahangir Alam Qasmi mengislamkan siswa tunarungu dan bisu dan orang-orang dari kelompok berpenghasilan lemah ke dengan memikat mereka dengan uang, pekerjaan, dan janji mengatur pernikahan mereka.
Sumber: anadolu