Kamis 23 Sep 2021 20:30 WIB

Ekspor Naik 37 Persen, Ini Rencana PT SIS

Tahun ini Suzuki meyakini jumlah ekspor akan ditutup dengan total sekitar 66.500 unit

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto (ketiga kanan), bersama Presiden Direktur Suzuki Indonesia Seiji Itayama (kedua kanan) saat seremoni ekspor perdana All New Ertiga dan NEX II di pabrik PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Cikarang, Senin (22/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto (ketiga kanan), bersama Presiden Direktur Suzuki Indonesia Seiji Itayama (kedua kanan) saat seremoni ekspor perdana All New Ertiga dan NEX II di pabrik PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Cikarang, Senin (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemulihan perekonomian global tentu memberikan dampak positif bagi pabrikan otomotif yang memiliki fasilitas produksi di Indonesia. Karena, hal ini membuat permintaan ekspor mengalami peningkatan.

Pemulihan itu mendorong peningkatan ekspor Suzuki yang naik signifikan. Menurut 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Dony Saputra, total ekspor Suzuki sepanjang Januari hingga Agustus 2021 adalah sekitar 40 ribu unit.

"Artinya ekspor Suzuki naik 37 persen dibanding tahun lalu," kata Dony dalam Suzuki Business Update yang digelar secara virtual oleh Suzuki dan Forum Wartawan Otomotif (Forwot) beberapa waktu lalu. Ia pun meyakni, jumlah ekspor Suzuki akan terus mengalami peningkatan seiring dengan terus pulihnya perekonomian global.

Untuk negara tujuan ekspor, saat ini Suzuki memiliki destinasi sebanyak 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Oseania dan Afrika. Menurutnya, ekspor paling banyak dilakukan pada negara Pakistan, Vietnam, Filipina, Thailand dan Meksiko.

Dengan adanya peningkatan ini, maka Suzuki pun confidence untuk melakukan peningkatan target ekspor sepanjang 2021. "Ditargertkan ekspor tahun ini naik 40 persen," ujarnya.

Artinya, tahun ini Suzuki meyakini jumlah ekspor akan ditutup dengan total sekitar 66.500 unit. Agar volume itu bisa tercapai, maka Suzuki juga akan menambah negara tujuan ekspor. Menurutnya, saat ini telah terdapat empat negara tambahan yang siap jadi destinasi ekspor Suzuki.

Untuk produk, ekspor Suzuki didominasi produk  Karimun Wagon R, XL7 dan Suzuki Carry. Secara komposisi, total ekspor Karimun Wagon R sekitar 12.500 unit, XL7 sekitar 10.500 unit sedangkan Carry sekitar 9.800 unit.

Selain mengalami peningkatan ekspor, Suzuki juga berhasil mendongkrak penjualan dalam negeri. Asst. to 4W Sales Dept. Head PT SIS, Sukma Dewi mengatakan, saat ini Suzuki mengalami peningkatan penjualan domesktik sekitar 25 persen. "Penjualan selama Januari hingga Agustus 2021 adalah sekitar 56 ribu unit. Penjualan itu didominasi oleh Suzuki Carry, XL7 dan Ertiga," kata Sukma.

Ketiga produk terlaris itu sendiri memberikan kontribusi sebesar 57 persen, 16 persen dan 13 persen. Kesuksesan tiga produk itu pun membuktikan bahwa Suzuki mampu menyajikan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dalam harga yang sesuai dengan daya beli masyarakat selama pandemi.

Dengan adanya peningkatan ini, Suzuki juga percaya diri untuk meningkatkan target market share sepanjang 2021. Lewat beragam strategi produk, layanan serta strategi digital, Suzuki menargetkan mencapai market share sebesar 13 persen pada 2021.

Saat ini sendiri, raihan market share Suzuki berada pada level 10,7 persen. Artinya, Suzuki perlu terus melakukan langkah strategis untuk mendongkrak penjualan dalam tiga bulan kedepan agar market share Suzuki mampu bertengger pada level 13 persen.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement