REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Kota Sukabumi dinyatakan masih bertahan di zona kuning atau rendah risiko penyebaran Covid-19. Bahkan di sejumlah kelurahan dilaporkan tidak ada kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.
''Zona risiko Covid-19 per 13 September hingga 19 September 2021 menyebutkan Kota Sukabumi masuk zona kuning atau rendah,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Lulis Delawati, Kamis (23/9). Di mana skor risikonya mencapai 2.78.
Lulis menerangkan, pada periode sebelumnya 6 September hingga 12 September 2021 juga masuk zona kuning dengan skor 2.51. Kondisi ini dikarenakan kasus baru Covid dan angka kematian di Kota Sukabumi menurun.
Bahkan ungkap Lulis, jika dipetakan per wilayah ada sebanyak 15 kelurahan di Kota Sukabumi masuk ke dalam zona hijau atau daerah yang tidak ada kasus Covid-19. Sementara 18 kelurahan lainnya masuk zona kuning atau risiko rendah Covid-19.
''Pada 19 September 2021, dari 33 kelurahan, alhamdulillah 15 kelurahan masuk zona hijau Covid-19,'' kata Lulis. Data terbaru ini berdasarkan periode 13 September hingga 19 September 2021. Di mana menunjukkan kelurahan di Kota Sukabumi masuk zona hijau dan zona kuning.
Menurut Lulis, 15 kelurahan dinyatakan zona hijau karena dalam sepekan tidak ada kasus dan kematian akibat Covid-19. Ke 15 kelurahan zona hijau itu yakni Jayamekar, Limusnunggal, Kebonjati, Cikole, Gunungparang, Cikondang, Tipar, Citamiang, Sriwidari, Cikundul, Cipanengah, Sindangsari, Lembursitu, Situmekar, dan Warudoyong.
Penentuan zonasi ini dilakukan setiap pekan. Di mana data terbaru itu akan terus diperbaharui pada pekan berikutnya.
Di sisi lain kasus baru positif Covid-19 di Kota Sukabumi pada Kamis ini hanya sebanyak 5 kasus dan tidak ada yang meninggal dunia. Rinciannya sebanyak 4 orang isolasi mandiri dan 1 orang di rumah sakit.
Sehingga total kasus Covid-19 sejak 1 Januari hingga 23 September 2021 sebanyak 7.311 orang. Di mana dari jumlah tersebut sebanyak 7.060 orang atau 96.6 persen sembuh, 26 orang masih isolasi, dan 225 orang atau 3,1 persen meninggal dunia.