REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Syariah Irfan Syauqi Beik menilai suksesnya gerakan wakaf produktif harus melibatkan peran kalangan milenial. Untuk itu dibutuhkan upaya-upaya aktif untuk merangkul mereka.
Berdasarkan catatan Irfan, komposisi penduduk Indonesia sebesar 52 persen diisi oleh kalangan milenial dan generasi Z. Sehingga artinya, kata dia, segmen usia penduduk Indonesia ini merupakan kalangan yang dominan dan porsinya akan semakin membesar.
“Maka menurut saya, kalangan milenial perlu dilibatkan secara aktif ke dalam gerakan wakaf. Kita harus masuk dan libatkan mereka,” kata Irfan saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (23/9).
Upaya untuk menggerakkan dan melibatkan kalangan milenial terhadap gerakan wakaf produktif dinilai Irfan sudah dimulai. Salah satu contohnya adalah dengan adanya sejumlah upaya Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang menggagas beberapa forum. Seperti forum mahasiswa wakaf, pemuda peduli wakaf, dan forum-forum lainnya.
Dia menilai, keterlibatan generasi milenial terhadap wakaf harus dilakukan dengan pendekatan yang dekat dengan mereka. “Mereka (milenial) senang buat komunitas, komunitasnya ini kita ajak untuk mengenal dan aktif dalam gerakan wakaf. Makanya ketika mereka mengundang kita untuk ngomongin wakaf, artinya mereka ingin ambil peran dan ini sinyal yang sangat bagus,” kata Irfan.