Jumat 24 Sep 2021 00:05 WIB

Sumbar Ingin Geopark Ranah Minang Jadi UNESCO Global

Pemprov Sumbar menargetkan Geopark Ranah Minang diusulkan pada 2023.

Rep: Febrian fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung menikmati fasilitas jalan di atas sawah kawasan Rest Area Geopark Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Ahad (5/9/2021). Pemerintah daerah bersama Kelompok Sadar Wisata mengembangkan wisata Rest Area sebagai pendukung kawasan Geopark Silokek Ranah Minang.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Pengunjung menikmati fasilitas jalan di atas sawah kawasan Rest Area Geopark Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Ahad (5/9/2021). Pemerintah daerah bersama Kelompok Sadar Wisata mengembangkan wisata Rest Area sebagai pendukung kawasan Geopark Silokek Ranah Minang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan Geopark Ranah Minang yang tersebar pada 11 kabupaten/kota bisa diusulkan menjadi UNESCO Global Park pada tahun 2023. Hal ini untuk mendukung sektor pariwisata di daerah itu.

"Sumbar berada di tengah-tengah patahan besar Sumatra. Di satu sisi membuat daerah punya risiko bencana tinggi tapi di sisi lain memiliki bentangan alam dan potensi geologi yang unik sehingga bisa dikembangkan sebagai Geopark dan ditargetkan bisa diusulkan jadi UNESCO Global Park pada 2023," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) Geopark Ranah Minang menuju Unesco Global Geopark dengan tema The Great Sumatra Fault di Hotel Mercure Padang, Kamis (23/9).

Baca Juga

Gubernur menyebut ada 11 kabupaten dan kota di Sumbar yang memiliki kekayaan berupa keunikan geologi, unsur arkeologi, ekologi dan budaya  yang dikenal dengan Geopark. Menurut Mahyeldi, Kekayaan yang dimiliki Sumbar ini adalah potensi yang perlu dikembangkan ke depan agar bermanfaat bagi masyarakat.

Ia menyebut Pemprov Sumbar mendukung pengembangkan kawasan geopark di Sumbar yang berpilar kepada konservasi, edukasi dan pemanfaatan ekonomi masyarakat melalui geowisata.

Karena itu bersamaan dengan persiapan Geopark Ranah Minang ia meminta agar disusun jalur geowisata yang terintegrasi sebagai strategi untuk menarik wisatawan datang ke Sumbar sehingga waktu tinggal menjadi lebih lama.

Hal itu akan disandingkan pula dengan program Desa Wisata yang didukung oleh Kementerian Pariwisata sehingga tercipta sebuah konsep wisata yang terintegrasi.

Kemudian ia menekankan perlunya dinas terkait untuk memperhatikan kebersihan dan pelayanan di destinasi wisata serta ketersediaan toilet yang representatif.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial mengatakan saat ini Sumbar sudah memiliki tiga Geopark Nasional yaitu Geopark Ngarai Sianok Maninjau, Geopark Sawahlunto, dan Geopark Silokek yang terwujud karena dukungan semua pihak.  

Ke depan ada empat Geopark lagi yang akan diusulkan menjadi Kawasan Geopark Nasional yaitu Geopark Harau, Talamau, Singkarak dan Geopark Goa Batu Kapal.

"Saat ini masih menunggu penetapan warisan geologi dari Menteri ESDM sebagai salah satu syarat pengusulan Geopark Nasional," kata Novrial.

Ia menyebut nantinya pada 2023 diharapkan seluruh geopark itu yang disebut sebagai Geopark Ranah Minang bisa diusulkan bersama-sama sebagai UNESCO Global Park.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement