Kamis 23 Sep 2021 22:24 WIB

Brad Pitt Gugat Angelina Jolie Atas Perkebunan Mewah

Brad Pitt gugat Angelina Jolie atas perkebunan mewah di Prancis.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Brad Pitt gugat Angelina Jolie atas perkebunan mewah di Prancis.
Foto: EPA
Brad Pitt gugat Angelina Jolie atas perkebunan mewah di Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angelina Jolie dan Brad Pitt resmi berpisah pada 2019 lalu. Namun, keduanya masih berselisih terkait harta, termasuk memperebutkan perkebunan mewah milik bersama di Prancis.

Belum lama ini Pitt melayangkan gugatan ke pengadilan Luksemburg. Dalam gugatan tersebut, Pitt menuduh Jolie mencoba untuk melepaskan 50 persen sahamnya di perkebunan anggur Chateau Miraval tanpa memberi Pitt opsi untuk membelinya langsung. Perkebunan di Correns, Prancis, tesebut diketahui bernilai 164 juta dolar AS (Rp 2,3 triliun).

Baca Juga

Dalam laporan foxnews, dikutip Kamis (23/9), properti tersebut diketahui milik perseroan terbatas terpisah yang dikelola oleh kedua belah pihak. Berdasarkan dokumen yang ada, kebun Miraval dimiliki oleh Quimicum, sebuah perusahaan yang awalnya dimiliki Pitt sebesar 60 persen melalui perusahaannya Mondo Bongo. Sedangkan Jolie memegang 40 persen melalui perusahaannya Nouvel.

"Perlu disebutkan bahwa, selama empat tahun terakhir, Nouvel (perusahaan Jolie) tidak bertindak, demi kepentingan terbaik Quimicum dengan secara sistematis menunda persetujuan akun tahunan dan pembaruan manajer," tulis gugatan tersebut.

Seperti diketahui, Pitt dan Jolie menikah di sebuah rumah mewah pada tahun 2014 silam. Jolie kemudian mengajukan gugatan cerai pada Agustus 2016 dengan alasan ketidakcocokan.

Dia juga meminta hak asuh utama atas lima dari enam anak mereka, Pax (17), Zahara (16), Shiloh (15), dan si kembar Vivienne - Knox (13). Putra mantan pasangan itu, Maddox, sekarang berusia 20 tahun. Awal bulan ini, Pitt mengajukan peninjauan kembali dalam perebutan hak asuh anak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement