REPUBLIKA.CO.ID, KATALAN -- Presiden Barcelona Joan Laporta mengetahui rencana Ronald Koeman membacakan pernyataan terkait situasi masa depannya di Camp Nou pada konferensi pers saat melawan Granada, tak begitu lama sebelum pernyataan itu dibacakan. Koeman rupanya merahasiakannya kepada manajemen klub. Dalam kesempatan itu, ia meminta kesabaran dari semua pihak dan dukungan terhadap kinerjanya.
Koeman sedang berada di bawah tekanan setelah Barcelona kalah 0-3 dari Bayern Muenchen di Liga Champions dan diimbangi Granada 1-1. Blaugrana kini berada di posisi kedelapan klasemen sementara La Liga Spanyol.
Laporta menghormati cara Koeman menangani situasi. Namun langkah putus asanya baru diketahui Laporta sesaat sebelum pernyataan disampaikan.
“Kami mengetahui pada menit terakhir bahwa dia ingin membuat pernyataan dan, yah, dia wajib menghadiri konferensi pers dan dia bebas untuk menanggapi atau berbicara sesuai keinginannya,” kata Laporta kepada Sport, dilansir dari Daily Mail, Kamis (23/9).
Laporta juga bicara mengenai performa buruk tim. Ia mengakui klubnya berada pada situasi sulit. Menurutnya yang dibutuhkan saat ini adalah ketenangan.
"Kami akan bergerak maju dan terus berjuang. Kami akan menguasai bola, yang penting besok kami bermain bagus,” ujarnya.
Baca juga : Kekebalan Vaksin Covid-19 Berkurang Seiring Waktu, Artinya?
Hubungan Koeman dengan Laporta memang sedang tak baik beberapa pekan terakhir. Pelatih asal Belanda tersebut bahkan menyebut Laporta banyak bicara.
Koeman ditunjuk sebagai pelatih Barcelona oleh mantan Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu musim panas lalu. Namun terpilihnya Laporta cenderung menghadirkan perubahan, termasuk sosok pelatih yang akan menangani tim.
Laporta telah merilis dua video dalam sepekan terakhir yang diunggal lewat media sosial. Vide tersebut ditujukan kepada penggemar tentang kesulitan tim. Laporta meminta mereka bersabar. Klub juga menyampaikan sedang berurusan dengan utang besar yang menyebabkan kehilangan Lionel Messi.