Jumat 24 Sep 2021 06:29 WIB

Satgas Covid-19 Susun Rekomendasi Prokes PON XX Papua

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kapasitas penonton maksimal 25 persen

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Foto aerial Stadion Katalpal di Kabupaten Merauke, Papua, Rabu (22/9/2021). Stadion tersebut merupakan salah satu venue pada PON Papua di Merauke.
Foto: ANTARA/Virna S
Foto aerial Stadion Katalpal di Kabupaten Merauke, Papua, Rabu (22/9/2021). Stadion tersebut merupakan salah satu venue pada PON Papua di Merauke.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak lama lagi, pekan olah raga nasional (PON) XX Papua 2021 akan berlangsung mulai Rabu (20/10) sampai dengan Kamis (4/11). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan telah menyusun rekomendasi protokol kesehatan (prokes) untuk serangkaian acara PON XX, termasuk membatasi kapasitas penonton.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengaku, pihaknya melalui kepala Satgas Covid-19 telah memberikan rekomendasi prokes untuk melengkapi rekomendasi prokes yang sebelumnya telah disusun Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. 

"Rekomendasi prokes yang kami (Satgas Covid-19) sampaikan tujuannya untuk mencegah penularan Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan yang jelas, pembatasan interaksi, dan mobilitas seluruh pihak yang terlibat," katanya saat konferensi virtual BNPB Bertema Kesiapan Pemerintah Terapkan Prokes Covid-19 Saat PON XX, Kamis (23/9) malam.

Pihaknya susun rekomendasi Covod-19 dengan membagi sasaran atlet, official, panitia, media, pendukung kegiatan dalam acara pembukaan. Selain itu, dia melanjutkan, penari, penyanyi, hingga penonton selama pertandingan harus mematuhi protokol kesehatan.

Ia menambahkan, presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kapasitas penonton maksimal 25 persen termasuk official yang menonton, panitia menonton, media. Sehingga, diharapkan dengan batasan kapasitas penonton tidak menimbulkan kerumunan dan risiko penularan Covid-19.

Baca juga : Kekebalan Vaksin Covid-19 Berkurang Seiring Waktu, Artinya?

Sebab, dia menambahkan,  penyelenggaraan PON di Papua masih di masa pandemi. Oleh karena itu, upaya mitigasi risiko penularan dilakukan bahkan sejak sebelum keberangkatan. 

"Kami ingin memastikan yang berangkat ke Papua adalah orang yang sehat, tidak memiliki Covid-19. Penyelenggaraan PON dari upacara pembukaan sampai penutupan kemudian kembali ke daerah masing-masing dengan risiko penularan yang rendah," ujar Sonny.

Pihaknya merekomendasikan sejumlah protokol kesehatan selama penyelenggaraan PON.

Untuk mengurangi penularan virus ini, setiap peserta, atlet, official, tim, panitia, tidak diperkenankan melakukan kegiatan di luar rencana yang sudah ditentukan. Artinya, mereka di tempat yang aman dan berpindah di transportasi yang aman ke tempat tujuan yang aman.

Diharapkan dengan sistem ini bisa memitigasi dan mengurangi risiko penularan karena masih era pandemi. Kemudian, dia melanjutkan, Satgas juga membuat zonasi venue yaitu zona 1, 2, 3 yang bisa mematuhi protokol kesehatan, termasuk menjaga jarak. 

"Jadi, kepatuhan untuk memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun itu perlu dipastikan dan mudah dilaksanakan," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement