REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Setelah perjalanan ke Afghanistan pekan ini, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus bertemu dengan para pemimpin Taliban di Kabul, Kamis (23/9). Dia memperingatkan peningkatan kesehatan di negara itu selama 20 tahun terakhir berisiko.
Ghebreyesus mengatakan pada webinar di Jenewa, Swiss, sistem kesehatan Afghanistan berada di ambang kehancuran. Jika tidak ada tindakan yang segera diambil, Afghanistan harus menghadapi bencana kemanusiaan.
“Terputusnya pelayanan kesehatan memengaruhi ketersediaan pelayanan kesehatan dasar dan esensial, serta tanggap darurat, pemberantasan polio, dan upaya vaksinasi Covid-19,” kata Tedros, dikutip Anadolu Agency, Jumat (24/9).
Di Afghanistan, kepala WHO bertemu dengan anggota senior kepemimpinan Taliban, termasuk perdana menteri sementara dan mitra PBB, pekerja perawatan kesehatan dan pasien, dan staf dari organisasi kesehatan. “Saya percaya melibatkan kepemimpinan Taliban sangat penting jika kita ingin mendukung rakyat Afghanistan,” ujar dia.
Bantu membuka kembali sekolah perempuan
Dalam diskusi dengan para pemimpin Taliban, WHO menawarkan mendukung dan mempercepat proses pembukaan kembali sekolah menengah untuk perempuan dalam kemitraan dengan badan-badan PBB lainnya.
"Pendidikan bagi perempuan sangat penting untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan penduduk, termasuk membangun tenaga kesehatan Afghanistan di masa depan,” ucap dia.
Tedros menyebut fokus upaya WHO sekarang adalah mendukung dan mempertahankan proyek Sehatmandi, tulang punggung sistem kesehatan Afghanistan yang memberikan perawatan bagi jutaan orang melalui 2.300 fasilitas kesehatan, termasuk di daerah terpencil.
Baca juga : Taliban Kembali Terapkan Hukuman Mati dan Potong Tangan
Namun, karena jeda pendanaan, hanya 17 persen dari fasilitas ini yang berfungsi penuh dan dua pertiganya memiliki persediaan obat-obatan esensial. Sebagai langkah sementara, Dana Tanggap Darurat Pusat PBB dan Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria mendanai WHO serta mitranya memastikan kesinambungan layanan kesehatan selama tiga bulan ke depan.
WHO menyerukan kepada penyumbang internasional segera berkomitmen kembali membiayai proyek kesehatan Afghanistan seperti yang telah dilakukan selama hampir dua dekade. “Kami mengulangi komitmen jangka panjang WHO untuk memajukan kesehatan semua warga Afghanistan dan mengingatkan semua pemangku kepentingan tentang kewajiban kolektif kami hari ini dan di bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang,” kata kepala WHO.