REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Pengembangan mobil listrik atau electric vehicle (EV) tetap harus memperhatikan aspek lingkungan. Salah satunya adalah soal limbah baterai bekas.
Dikutip dari The Verge pada Kamis (23/9), hal ini pun telah menjadi perhatian bagi Ford. Oleh karena itu, pabrikan Amerika ini melakukan investasi khusus untuk melakukan daur ulang baterai EV.
Daur ulang itu dilakukan oleh Ford lewat kerja sama dengan Redwood Materials. Oleh karena itu, Ford menyuntikan dana segar kepada Redwood Materials sebesar 50 juta dolar AS.
Lewat investasi ini, Redwood Materials tak hanya berperan sebagai mitra daur ulang baterai. Tapi, Redwood Materials juga ditantang untuk membantu Ford dalam mengembangkan baterai baru yang efisien.
Daur ulang baterai merupakan hal yang penting bagi sebuah pabrikan yang memproduksi EV. Sebab, jika tak dikelola dengan baik, baterai bekas bisa berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan.
Daur ulang pun dinilai cara yang paling tepat demi dapat meningkatkan peran bagi lingkungan. Selain Ford, penggunaan bahan baku daur ulang pun telah diterapkan oleh BMW.
Saat ini, 30 persen bahan baku yang digunakan dalam produksi mobil BMW merupakan bahan baku hasil daur ulang. Berdasar keterangan pers kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu, kini BMW berkomitmen untuk meningkatkan porsi bahan baku daur ulang.
Ditargetkan, penggunaan bahan baku daur ulang mampu ditingkatkan hingga mencpai 50 persen. Komitmen ini sendiri ditunjukan lewat pengenalan mobil konsep bernama BMW i Vision Circular. Mobil ini dihadirkan dengan spirit circular karena diproduksi dengan prinsip circular economy.