Jumat 24 Sep 2021 07:46 WIB

Cara Meluruskan dan Merapatkan Shaf Sholat

Merapatkan shaf sholat harus pada posisi nyaman bagi diri sendiri dan orang lain.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Cara Meluruskan dan Merapatkan Shaf Sholat
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Cara Meluruskan dan Merapatkan Shaf Sholat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meluruskan dan merapatkan shaf sholat ketika berjamaah sangat penting guna memperoleh keutamaan sholat berjamaah. Akan tetapi, dalam meluruskan dan merapatkan shaf sholat pun harus tetap pada posisi nyaman bagi diri sendiri dan orang lain. 

Jangan sampai terlalu rapat sehingga membuat susah diri sendiri dan orang lain ketika melakukan gerakan sholat semisal tahiyat dan lainnya. Bahkan, kondisi tersebut bisa mengganggu kekhusyuan sholat. Atau juga jangan terlalu renggang sehingga terdapat ruang yang luas antara satu jamaah dengan jamaah lainnya. 

Baca Juga

Maka posisikanlah pundak lurus, rapat namun tetap nyaman dengan pundak jamaah lainnya. Berarti bukan kaki yang harus menempel antarjamaah karena bisa jadi pada rakaat berikutnya posisi bentangan kaki akan berubah. Tetapi yang dirapatkan adalah pundak. 

Selain itu, posisikan tangan dan gerakan tangan dengan lembut ketika takbir. Jangan sampai bentangan tangan terlalu lebar dan menyikut jamaah lainnya yang berada di samping, sebab itu akan mengganggu sholat orang lain.

Jika kemudian terdapat shaf-shaf yang kosong atau bolong, segeralah ditutup oleh orang yang terdekat dengan cara bergeser tidak lebih dari tiga gerakan. Keterangan-keterangan di atas sebagaimana dijelaskan dalam kitab at Targib wat Tarhib yang menuliskan sebuah hadits nabi Muhammad ﷺ:

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : أَقِيْمُواالصُّفُوْفَ وَحَاذُوْابَيْنَ الْمَنَاكِبِ وَسُدُّوَاالْخَلَلَ وَلَيِّنُوْابَاَيْدِىْ اِخْوَانِكُمْ وَلَا تَذَرُوْافُرُجَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ وَصَلَ صَفًّاوَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَ صَفًّاقَطَعَهُ اللَّهُ.

Rasulullah ﷺ bersabda: Luruskanlah shaf-shaf kalian, luruskan di antara pundak-pundak dan tutuplah olehmu celah-celah dan haluskanlah tanganmu untuk saudara-saudaramu, dan jangan meninggalkan kalian tempat-tempat yang renggang untuk setan. Dan barangsiapa menyambung shaf maka Allah akan menyambung (rahmat, keberkahan) untuknya, dan barangsiapa memutus shaf maka Allah memutus (rahmat, berkah) untuknya. 

Kendati demikian, dalam kondisi pandemi Covid-19 tetutama di kota-kota yang zona merah, maka tidak menjadi persoalan untuk menjaga jarak shaf sholat dengan tujuan menghindarkan diri dari terpapar Covid-19. Karena darurat tersebut, insya Allah keutamaan menjaga shaf pun tetap diperoleh. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement