REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Sir Alex Ferguson disebut ingin 'memecat' Peter Schmeichel setelah dia menolak hairdryer treatment dari manajer legendaris Manchester United tersebut. Ferguson memang punya reputasi sebagai salah satu manajer paling menarik di dunia. Ia juga dikenal karena pendekatannya yang keras dalam sepak bola di awal 90-an yang menjadi salah satu rahasia kesuksesannya di MU.
Salah satu yang unik dari Ferguson adalah hairdryer treatment atau perawatan pengering rambut pada pemainnya di ruang ganti, jika diperlukan. Banyak pemain yang mengeluh bagaimana rasanya menerima beban kemarahannya sejak pensiun dan Schmeichel adalah mantan anak asuhnya terbaru yang melakukan hal itu.
Setelah United ditahan imbang 3-3 oleh Liverpool di Anfield pada Januari 1994, Schmeichel untuk pertama kalinya mendapat kejutan dari Ferguson. Menurut mantan kiper MU tersebut, Ferguson memang sangat ingin mengalahkan Liverpool.
"Dia sangat kesal karena membuangnya, melawan mereka, sehingga dia menyerang kami, dengan cepat memusatkan kemarahannya pada saya," kata Schmeichel, dalam otobiografi barunya dikutip dari Manchester Evening News, Jumat (24/9).
Ia mengaku Ferguson marah dengan kualitas tendangan gawangnya. Menurut Ferguson, tendangan gawangnya mendarat di kepala bek Liverpool. Schmeichel merasa kritikan itu tidak adil. Walaupun keesokan paginya ia merasa lebih tenang, tapi masih tetap gelisah. Ia merasa perlu bicara dengan pelatihnya.
"Sehari setelahnya dan dia memanggil saya ke kantornya. Dia mengatakan ke saya bahwa di harus memecat saya. Saya minta maaf atas perilaku saya dan dia menerimanya. Namun tetap para pendirian dengan mengatakan 'itu tidak mengubah fakta bahwa Anda harus pergi'," ungkapnya.
Akan tetapi Schmeichel tidak menyerah. Ia minta maaf di depan semua orang dan mengungkapkan penyesalannya. Ferguson mendengarkan di balik pintu dan dia tidak pernah menindaklanjuti ancamannya.