REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kematian akibat penyakit Covid-19 di Kota Bandung sempat menyentuh nol kasus tetapi seiring waktu terdapat penambahan kasus meski relatif kecil yaitu satu kematian. Penurunan angka kasus kematian akibat Covid-19 terjadi dua pekan terakhir.
"Sekitar 2 minggu (kasus kematian) antara 0-1," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara saat dikonfirmasi, Jumat (24/9).
Ia menuturkan, banyak faktor yang menyebabkan angka kematian menurun di antaranya deteksi lebih dini kepada mereka yang terpapar Covid-19, kondisi imunitas pasien, jenis virus, hingga kondisi pelayanan kesehatan.
"Banyak faktor, bisa karena ditemukan saat dini, imunitas pasien, jenis virus, pelayanan kesehatan," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Bandung dikutip dari laman bandung.go.id hingga Kamis (23/9) kemarin mencatat konfirmasi aktif Covid-19 terus menurun menjadi 315 kasus. Konfirmasi meninggal dunia 1.419 kasus, konfirmasi sembuh 40.650 dan total konfirmasi 42.384 kasus.
Sedangkan program vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 1.560.035 atau 79.91 persen. Dosis kedua 1.017.269 orang atau 52.10 persen dan dosis ketiga 20.379 persen atau 1.04 persen. Total target sasaran 1.952.358 orang.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengklaim penyebaran kasus Covid-19 saat ini di Kota Bandung relatif terkendali. Klaim tersebut berdasarkan kondisi positivity rate serta keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 yang rendah dan konfirmasi aktif turun.
"Kalau kita berdasarkan data saya tidak ragu Bandung terkendali," ujarnya kepada wartawan saat meninjau vaksinasi di SMKN 15 Bandung, Kamis (23/9).
Ia menuturkan, positivity rate kasus Covid-19 di Bandung saat ini di angka 0,8 di bawah ambang batas WHO 5 persen. Keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 berada di angka 12 persen. Kasus konfirmasi aktif yang masih ada relatif tidak berat mayoritas orang tanpa gejala (OTG).