REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Utara menegaskan pengerjaan Waduk Belibis, Kesatrian, dan Rawa Malang di Cilincing, Jakarta Utara, harus segera selesai agar bisa beroperasi sebagai kolam retensi genangan ketika tiba musim penghujan 2021.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara Adrian Mara Maulana mengatakan pengerjaan yang harus berjalan misalnya turap (sheet pile) dan akses keluar-masuk (in-out) aliran air yang saat ini diperkirakan sudah mencapai 50 persen.
"Pengerjaannya harus berjalan karena standar waduk harus ada, misalkan sheet pile dan in-out (aliran air keluar masuk)," ujar Adrian.
Sheet pile adalah struktur yang didesain dan dibangun untuk menahan longsoran tanah akibat tekanan lateral atau horizontal. Sedangkan in-out berguna agar air di waduk bisa bermuara langsung ke laut.
Sementara ini, kata Adrian, pihaknya masih menggunakan mesin pompa bergerak (mobile) untuk menyedot air dari Waduk Belibis, Kesatrian, dan Rawa Malang dibuang dialirkan ke laut.
"Sementara ini kami masih menggunakan pompa mobile di sana," ujar Adrian.
Namun, Adrian optimistis Waduk Belibis, Kesatrian, dan Rawa Malang dapat diuji coba untuk menghadapi musim penghujan tahun ini.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Utara terus berupaya memetakan titik genangan dengan koordinasi antar Unit Pelaksana Kerja Daerah (UKPD), camat, lurah, pemangku kepentingan dan elemen masyarakat guna mencari solusi agar titik-titik genangan di Jakarta Utara berkurang dibandingkan tahun lalu.