Jumat 24 Sep 2021 14:22 WIB

Bupati Minta Bencana di Minahasa Tenggara tak Dieksploitasi

Bupati minta warga jangan lakukan penggalangan dana dengan meminta di jalan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir. Bupati minta warga jangan lakukan penggalangan dana dengan meminta di jalan. Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
Seorang warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir. Bupati minta warga jangan lakukan penggalangan dana dengan meminta di jalan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA TENGGARA - Bupati Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, James Sumendap meminta masyarakat tidak mengeksploitasi bencana banjir bandang di daerahnya dengan cara meminta dana di jalanan.

"Kami sangat mengerti maksud atau keinginan sejumlah pihak untuk membantu warga di Minahasa Tenggara yang terdampak bencana. Namun tolong dan saya memohon bencana ini tidak dieksploitasi dengan menggalang dana di jalanan," kata dia di Ratahan, Jumat (24/9).

Baca Juga

Menurutnya, pemerintah maupun masyarakat yang terdampak bencana di Kecamatan Ratahan dan Ratahan Timur membuka tangan bagi lembaga sosial, organisasi, maupun pribadi yang peduli untuk ikut membantu.

"Namun kami berharap penggalangan dana untuk korban bencana tidak dengan cara meminta di jalan, karena hal tersebut secara administrasi nantinya tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.

James juga memastikan bantuan yang diberikan pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga sosial, dan pribadi merupakan sumber yang jelas dan akan dikelola oleh pemerintah kabupaten dengan baik. "Mohon maaf penerimaan sumbangan untuk bencana di Minahasa Tenggara, harus berasal dari sumber yang jelas dan kami pastikan itu dikoordinasikan dengan baik," jelasnya.

James menegaskan semua bantuan yang diberikan berbagai pihak dicatat oleh pemerintah dan dapat dipertanggungjawabkan penyalurannya. "Kami pastikan semua bantuan dari siapa pun telah dicatat oleh pemerintah dan proses penyaluran diatur dengan baik serta disalurkan tepat sasaran," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement