REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam membaca Alquran, sebagian umat Islam ada yang hanya membaca dalam hatinya saja tanpa menggerakkan bibir, serta tidak memunculkan suara. Dengan membaca Alquran seperti apakah akan tetap mendapat pahala?
Menjawab pertanyaan tersebut, anggota lembaga Fatwa Mesir Da Al Ifta, Ahmad Mamduh, menjelaskan jika bibirnya tidak bergerak maka tidak disebut dengan membaca, melainkan hanya sebagai salah satu jenis dzikir hati, dan orang tersebut tetap mendapatkan pahala karenanya.
Ahmad Mamduh menyatakan kegiataan membaca Alquran itu perlu untuk menggerakkan bibir. Menurut Imam Syafii dan Maliki, kata dia, membuat jiwa terdengar itu hanya sebagian dari menggerakkan bibir.
Mamduh mencontohkan dalam sebuah video di saluran Dar Al Ifta di YouTube, bahwa bacaan Alquran seseorang minimum adalah menggerakkan bibirnya. Dia menjelaskan bahwa membaca Alquran di hati atau dzikir di hati tidak berlaku dalam hadits nabi berikut ini. Rasulullah SAW bersabda:
من قرأ حرفًا من كتابِ اللهِ فله به حسنةٌ، والحسنةُ بعشرِ أمثالِها لا أقولُ (الـم) حرفٌ ولكنْ (ألفٌ) حرفٌ و(لامٌ) حرفٌ و(ميمٌ) حرفٌ
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan bahwa ألم (alif laam mim) itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.”
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa orang yang membaca Alquran tanpa bersuara tidak disebut dengan membaca Alquran, tapi sekadar berzikir dalam hati atau tafakkur, dan itu tak diganjar dengan pahala baca yang bertingkat-tingkat dari tingkatan 10 kebaikan setiap hurufnya.
Sumber: elbalad