Jumat 24 Sep 2021 15:28 WIB

In Picture: Panen Kacang Panjang di Kediri

Petani Kediri memilih menanam kacang panjang daripada tanaman palawija lainnya..

Red: Mohamad Amin Madani

Petani memanen kacang panjang di area persawahan Kelurahan Tosaren, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (24/9/2021). Petani di daerah tersebut memilih menanam kacang panjang daripada tanaman palawija lainnya karena bisa dipanen mulai usia dua bulan, memiliki siklus panen hingga 18 kali dalam sekali tanam, dan harga jual stabil pada kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram sehingga dinilai lebih menguntungkan. (FOTO : ANTARA/Prasetia Fauzani)

Petani memanen kacang panjang di area persawahan Kelurahan Tosaren, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (24/9/2021). Petani di daerah tersebut memilih menanam kacang panjang daripada tanaman palawija lainnya karena bisa dipanen mulai usia dua bulan, memiliki siklus panen hingga 18 kali dalam sekali tanam, dan harga jual stabil pada kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram sehingga dinilai lebih menguntungkan. (FOTO : ANTARA/Prasetia Fauzani)

Petani memanen kacang panjang di area persawahan Kelurahan Tosaren, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (24/9/2021). Petani di daerah tersebut memilih menanam kacang panjang daripada tanaman palawija lainnya karena bisa dipanen mulai usia dua bulan, memiliki siklus panen hingga 18 kali dalam sekali tanam, dan harga jual stabil pada kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram sehingga dinilai lebih menguntungkan. (FOTO : Antara/Prasetia Fauzani)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Petani memanen kacang panjang di area persawahan Kelurahan Tosaren, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (24/9/2021).

Petani di daerah tersebut memilih menanam kacang panjang daripada tanaman palawija lainnya karena bisa dipanen mulai usia dua bulan, memiliki siklus panen hingga 18 kali dalam sekali tanam, dan harga jual stabil pada kisaran Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram sehingga dinilai lebih menguntungkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement