Jumat 24 Sep 2021 16:46 WIB

Pasar Penerbangan China Pacu Permintaan Pesawat Komersial

Pulihnya perjalanan udara diprediksi membuat China membeli sekitar 8.700 pesawat.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Boeing Co. Boeing memprediksi pasar penerbangan China akan memacu pembelian pesawat seiring pulihnya permintaan perjalanan udara.
Foto: AP Photo/Reed Saxon
Logo Boeing Co. Boeing memprediksi pasar penerbangan China akan memacu pembelian pesawat seiring pulihnya permintaan perjalanan udara.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pasar penerbangan China yang tangguh akan menciptakan permintaan pesawat komersial baru senilai 1,47 triliun dolar AS selama 20 tahun. Hal itu berdasarkan perkiraan pasar terbaru Boeing yang dirilis di Beijing.

Diperkirakan, vitalitas ekonomi China dan pulihnya permintaan perjalanan udara akan memungkinkan maskapai penerbangan negara itu membeli sekitar 8.700 pesawat baru selama periode 2021 sampai 2040. Perkiraan itu merupakan bagian dari Outlook Pasar Komersial Boeing 2021.

Baca Juga

Selama 20 tahun, pasar China akan menerima sekitar 6.500 pesawat lorong tunggal dan 1.850 pesawat berbadan lebar, menunjukkan perkiraan permintaan jangka panjang tahunan pembuat pesawat AS untuk pesawat komersial dan layanan.

"Pemulihan yang cepat dari perjalanan udara domestik China menyoroti vitalitas dan ketahanan ekonomi negara itu. Terutama, permintaan mendasar dari perjalanan jarak jauh internasional dan transportasi angkutan udara akan meningkatkan pengiriman pesawat berbadan lebar," Direktur Pelaksana Pemasaran China di Boeing Richard Wynne, seperti dilansir Xinhua pada Jumat (24/9). 

Wyne mengatakan, pengiriman pesawat berbadan lebar, termasuk pesawat penumpang dan kargo, menyumbang 44 persen dari permintaan pasar China berdasarkan nilai. Selama 20 tahun ke depan, China juga diperkirakan akan menciptakan pasar layanan penerbangan komersial senilai sekitar 1,8 triliun dolar AS.

Sektor penerbangan China tetap menjadi yang terbesar kedua di dunia dalam hal perjalanan penumpang selama 15 tahun. Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), berkat ketahanan ekonomi negara dan pengendalian pandemi yang efektif, China memimpin industri penerbangan sipil global dalam pemulihan dari dampak Covid-19.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement