REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Pariwisata Kota Batam, Kepulauan Riau mempersiapkan diri menyambut rencana pemerintah membuka perbatasan secara terbatas dengan Singapura melalui travel bubble.
"Kita terus bebenah untuk menerima kembali wisman," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Jumat (24/9). Menurutnya rencana pembukaan perbatasan melalui koridor perjalanan yang sehat lewat travel bubble masih terus digodok pemerintah Indonesia dan Singapura.
Pemerintah daerah hanya mempersiapkan diri dengan kebijakan yang akan dibuat. "Kami serahkan ke pemerintah pusat karena itu G to G," kata dia.
Beberapa upaya pembenahan yang dilakukan antara lain adalah sertifikasi CHSE, standar yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berbasis kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) usaha pariwisata antara lain tempat wisata, hotel, dan restoran.
Pihaknya juga memastikan seluruh insan pariwisata telah menerima vaksin Covid-19. "Amenitas juga sedang persiapan menggunakan aplikasi PeduliLindungi," terang Ardiwinata.
Persiapan itu diharapkan dapat menambah kepercayaan pelancong dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke Batam. Di sisi lain, angka penularan COVID-19 di Kota Batam terus menurun. Bahkan, Nongsa, yang dipersiapkan sebagai lokasi travel bubble dengan Singapura kini telah berstatus zona hijau dengan nihil kasus aktif Covid-19.
Ardi menyatakan apabila penularan Covid-19 terus melandai, maka pemerintah akan berupaya tidak hanya Nongsa yang dibuka untuk wisman, melainkan seluruh daerah di kota kepulauan itu. "Seperti yang disampaikan Sekda kemarin, harapannya seluruh Batam dibuka," kata dia.