Jumat 24 Sep 2021 23:31 WIB

Pemkot Bandung Luncurkan Program Gerakan Menulis Alquran

Gerakan menulis Alquran diluncurkan Pemkot Bandung.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Pemkot Bandung Luncurkan Program Gerakan Menulis Alquran
Foto: Muhammad Fauzi Ridwan / Republika
Pemkot Bandung Luncurkan Program Gerakan Menulis Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerjasama dengan Cordoba Internasional meluncurkan program gerakan menulis Alquran (Geulisan) di Pendopo Wali Kota Bandung, Jumat (24/9). Program yang diluncurkan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap Alquran.

"Alhamdulillah hari ini kita sudah melihat bersama terkait dengan peluncuran Alquran tulis. Alquran tulis ini merupakan ide besar dari anak-anak Bandung," ujar Direktur Cordoba Internasional, Usman El Qurtubi.

Baca Juga

Dalam program ini, ia menuturkan warna hitam pada huruf-huruf di Alquran yang dicetak hanya sekitar 25 persen sehingga terlihat samar. Masyarakat yang kesulitan membaca Alquran dapat lebih cepat terbantu dengan cara menebalkan tulisan.

"Menulis ini bagian dari cara kita berinteraksi dengan Alquran memudahkan orang berinteraksi yang tidak bisa baca pun bisa dikasih ke orang tua tolong dibacakan untuk saya atau orang tua untuk anak anak," ungkapnya. Ia berharap maayarakat dapat dikenalkan Alquran melalui menulis.

Usman berharap program tersebut tidak hanya berjalan di Kota Bandung akan tetapi bisa di seluruh Jawa Barat. Terkait teknis pelaksanaan program tersebut, ia mengaku menunggu arahan selanjutnya dari Pemkot Bandung.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan peluncuran program gerakan menulis Alquran bagian dari rangkaian hari jadi Kota Bandung ke 211. Pihaknya berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi serta mengajak kepada masyarakat khususnya kaum muslim untuk mencintai Alquran.

"Tujuannya kita membuat sebuah gerakan menulis Alquran ini dalam rangka edukasi sosialisasi mengajak masyarakat khususnya kaum muslimin wal muslimat untuk mencintai Alquran. Lebih dekat kepada Alquran dengan cara menulis soalnya banyak menulis pasti membaca. Kalau membaca belum tentu menulis. Itu aja intinya," ungkapnya.

Oded mengatakan gerakan menulis Alquran akan dicoba untuk dilakukan kepada para camat di Kota Bandung. "Kalau sekarang sosialisasi hari ini dicoba kepada para camat," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَالُوْا مَا هٰذَآ اِلَّا رَجُلٌ يُّرِيْدُ اَنْ يَّصُدَّكُمْ عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ اٰبَاۤؤُكُمْ ۚوَقَالُوْا مَا هٰذَآ اِلَّآ اِفْكٌ مُّفْتَرًىۗ وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهُمْۙ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata, “Orang ini tidak lain hanya ingin menghalang-halangi kamu dari apa yang disembah oleh nenek moyangmu,” dan mereka berkata, “(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja.” Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran ketika kebenaran (Al-Qur'an) itu datang kepada mereka, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”

(QS. Saba' ayat 43)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement