REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebelas warga yang dievakuasi dari Distrik Kiwirok dengan menggunakan pesawat terbang pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIT tiba di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani mengatakan, di antara 11 warga sipil yang dievakuasi dari Kiwirok ada tiga anak.
Menurut dia, saat ini, polisi masih mendata dan memeriksa kesehatan warga yang dievakuasi dari Kiwirok. Wilayah Kiwirok merupakan tempat kelompok kriminal bersenjata melakukan penyerangan, penganiayaan, pembakaran fasilitas umum, dan aksi teror lainnya.
Ketika ditanya apakah masih ada warga yang akan dievakuasi dari Kiwirok, Faizal mengatakan, bahwa kemungkinan masih ada warga yang akan dievakuasi. Namun, dia belum bisa memberikan informasi terperinci mengenai hal itu.
"Saya sudah balik ke Jayapura dan proses evakuasi dikendalikan Kapolres Pegunungan Bintang," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, masih ada beberapa warga yang akan dievakuasi dari Kiwirok. "Penerbangan pertama diutamakan untuk wanita dan anak, diharapkan berlangsung aman," katanya.
Pengevakuasian warga sipil dari Kiwirok merupakan buntut dari aksi teror yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Lamek Taplo sejak Senin (13/9). Anggota kelompok kriminal bersenjata itu membakar fasilitas umum serta menyerang dan menganiaya tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok. Seorang tenaga kesehatan di Kiwirok meninggal dunia setelah dianiaya oleh anggota kelompok kriminal bersenjata.