Sabtu 25 Sep 2021 11:20 WIB

Wapres: Majunya Ekonomi Negara Didukung Jumlah Wirausahawan

Jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini saat ini masih jauh dari 10 persen.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nidia Zuraya
 Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: Dok KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan keberadaan jumlah wirausahawan menjadi salah satu faktor pendukung majunya perekonomian negara. Hal ini kata Wapres, yang terjadi di negara-negara maju.

"Selain riset dan inovasi, perekonomian di negara-negara maju juga didukung oleh banyaknya wirausahawan dengan perbandingan jumlah wirausahawan 10 persen atau lebih dibanding populasi penduduknya," ujar Wapres saat sambutan secara daring di acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar, Sabtu (25/9).

Baca Juga

Namun demikian, jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini saat ini masih jauh dari 10 persen. Berdasarkan data Entrepreneurship Global Index 2018, jumlah wirausahawan Indonesia baru 3,1 persen dari total populasi penduduk atau sekitar 8,06 juta.

Sedangkan negara-negara tetangga seperti Malaysia jumlah wirausahawan mencapai 6 persen, Thailand sebesar 5 persen dan Singapura 7 persen. Karena itu, ia mendorong peningkatan jumlah wirausahawan ditambah dengan adanya inovasi dan penguasaan teknologi.

"Inovasi, penguasaan teknologi digital dan jiwa wirausaha akan melipatgandakan produktivitas dan daya saing," katanya.

Wapres pun berpesan kepada mahasiswa Indonesia pada umumnya, dan khususnya mahasiswa baru UNU Blitar, untuk tekun mengembangkan diri, menguasai teknologi terkini dan menumbuhkan jiwa wirausaha dengan terus aktif belajar, berinovasi, kreatif dan tidak hanya mengejar sertifikasi/ijasah.

Menurutnya, ide berinovasi biasanya datang dari tantangan atau kesulitan yang dihadapi dan dilahirkan oleh para milenial yang kreatif dan melek teknologi.

Wapres mencontohkan salah satu start-up terbesar di Indonesia Ruangguru. Perusahaan platform pembelajaran on-line berbasis kurikulum pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMA ini, kata Wapres, awalnya didirikan oleh dua orang anak bangsa yang melihat adanya kesulitan orang tua, siswa dan mereka yang putus sekolah dalam mencari guru privat.

Namun perkembangannya, dalam waktu tak lama, pengguna Bimbel online ini terus bertambah, dari semula pada 2015 jumlah siswa atau pengguna 6 juta orang, kemudian naik menjadi 13 juta pada tahun 2017, kemudian mencapai 17 juta pada 2019.

"Terakhir pada tahun 2021, Ruangguru berhasil masuk dalam kelompok 50 perusahaan paling inovatif di dunia, peringkat 25 untuk seluruh kategori dan peringkat 2 dalam kategori pendidikan oleh entitas pemeringkatan, Fast Company," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement