REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tangerang bakal digelar pada awal Oktober 2021. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang menyebut PTM SD digelar usai dilakukan sejumlah evaluasi terkait keberlangsungan PTM tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Tangerang yang telah dilaksanakan lebih dulu sejak 13 September 2021.
"PTM SD itu sambil berjalan menunggu keberjalanan PTM SMP. Mudah-mudahan tidak ada kasus, sehingga minggu besok ini adalah final untuk penetapan jenjang SD boleh dibuka atau belum dapat dibuka dengan melihat evaluasi PTM di jenjang SMP," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah saat dihubungi Republika, Sabtu (25/9).
Dia menjelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi pelaksanaan PTM SMP dan rencana pembukaan PTM SD pada Rabu (29/9) mendatang. Menurut penuturannya, jika tidak ada hambatan, maka pekan depannya PTM SD juga akan digelar. Sejauh ini, dia menyebut tidak ada kasus Covid-19 yang muncul dari keberlangsungan PTM SMP, sehingga kemungkinan besar PTM SD akan dilaksanakan pula.
"Kalau Rabu sudah ada keputusan, kemungkinan Senin (4/10) kita uji coba (PTM SD). Kita tinggal menunjuk sekolah-sekolah yang sesuai isian-isian form yang sudah kita terima berapa sekolah yang siap dari A sampai Z, kita tetapkan, yang belum siap jangan dulu, segera persiapkan diri," jelasnya.
Syaifullah menerangkan, PTM untuk jenjang SD harus dilakukan secara hati-hati. Pasalnya, usia siswa SD belum diwajibkan melakukan vaksinasi Covid-19, sehingga dikhawatirkan adanya risiko penularan Covid-19. Tapi dia mengatakan, salah satu patokannya adalah evaluasi PTM SMP dimana siswa-siswa SMP yang menggelar PTM sudah divaksinasi sebanyak 60 persen dari total siswa.
"Karena kondisi pelaksanaan PTM SMP dengan vaksinasi masyarakat dan siswa sudah melebihi daripada 60 persen InsyaAllah lingkungan akan kondusif karena siswa SD kan belum ada kewajiban vaksin, tapi pola penanganannya sama jika muncul kasus," ucapnya.
Dia melanjutkan, jika nantinya ada kasus Covid-19 dari adanya kegiatan PTM, Syaifullah menegaskan akan menghentikan sementara pelaksanaannya. "Satu anak saja terkonfirmasi, besoknya langsung off, balik ke rumah belajar dari rumah. Minimal tiga hari maksimal tujuh hari untuk sterilisasi lokasi," ungkapnya.
Syaifullah menambahkan, siswa SD yang melaksanakan PTM nantinya hanya mereka yang diperbolehkan atau diizinkan oleh orang tua masing-masing. "Siswa SD tidak diwajibkan tatap muka, cuma kita perbolehkan bagi sekolah yang sudah mempersiapkan diri dari metode sarana prasarana dan sebagainya dengan catatan yang paling pokok adalah izin orang tua untuk mengikuti PTM. Kalau enggak diizinin enggak papa, sekolah memfasilitasi siswa pembelajaran melalui daring," terangnya.