Sabtu 25 Sep 2021 14:37 WIB

Imran Khan Serukan Upaya Global Lawan Islamofobia

Khan menuding India sebarkan Islamofobia terburuk dan paling luas

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Nashih Nashrullah
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menuding India sebarkan Islamofobia terburuk dan paling luas
Foto: AP/Rahmat Gul
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menuding India sebarkan Islamofobia terburuk dan paling luas

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, pada Jumat (24/9) menyerukan upaya global untuk melawan gelombang Islamofobia. 

Dalam pidato di Majelis Umum PBB, Khan meminta Sekretaris Jenderal PBB mengadakan dialog global melawan kebangkitan Islamofobia, untuk menyelamatkan dunia dari jenis terorisme lain atas nama fenomena yang meningkat. 

Baca Juga

Khan menuduh India menebarkan Islamofobia terburuk dan paling luas. Menurut Khan, India melepaskan ketakutan dan kekerasan terhadap 200 juta komunitas Muslim India. 

"Penganiayaan massa terjadi di New Delhi tahun lalu, undang-undang kewarganegaraan yang diskriminatif untuk membersihkan India dari Muslim, dan kampanye untuk menghancurkan masjid di seluruh India serta melenyapkan warisan dan sejarah Muslim adalah bagian dari,” kata Khan, dilansir Anadolu Agency, Sabtu (25/9). 

Dalam pidatonya, Khan juga menyinggung persoalan krisis kemanusiaan yang membayangi Afghanistan. Khan memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan yang dapat mengubah Afghanistan menjadi tempat berlindung yang aman bagi kelompok teroris. 

 “Ada krisis kemanusiaan besar yang menjulang di depan. Dan ini akan berdampak serius tidak hanya bagi negara tetangga Afghanistan tetapi di mana-mana,” kata Khan. 

Untuk menghindari itu, Khan mengatakan, dunia internasional harus memperkuat dan menstabilkan pemerintahan saat ini, demi rakyat Afghanistan. Apabila situasi Afghanistan tidak kondusif, maka negara tersebut berpotensi menjadi tempat persembunyian kelompok teroris. 

“Afghanistan yang tidak stabil dan kacau akan kembali menjadi tempat yang aman bagi teroris internasional, itulah yang menjadi alasan mengapa AS datang ke Afghanistan sejak awal,” ujar Khan, yang mengacu pada invasi Amerika ke Afghanistan untuk menghilangkan jaringan Alqaeda, yang bertanggung jawab atas serangan teror 9/11 di New York dan Washington. 

Khan mengatakan, seluruh masyarakat internasional harus memikirkan jalan ke depan. Menurut PBB, setengah dari rakyat Afghanistan sudah rentan, dan pada tahun depan hampir 90 persen orang-orang di Afghanistan akan berada di bawah garis kemiskinan. 

Khan mendorong komunitas dunia memberikan insentif kepada Taliban, dan menghormati komitmen mereka kepada komunitas internasional. "Saya pikir, itu akan menjadi situasi yang saling menguntungkan bagi semua orang," kata Khan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement