REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelatih PSIS Imran Nahumarury mengatakan bahwa tidak mudah bagi timnya untuk mendapatkan satu poin dari laga lanjutan Liga 1 Indonesia kontra Arema FC yang berakhir imbang 0-0 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/9).
”Laga ini tidak mudah karena Arema, yang belum pernah mendapatkan tiga angka pada tiga laga sebelumnya, memiliki motivasi untuk menang yang sangat besar," ujar Imran selepas laga dalam konferensi pers virtual.
Arema, menurut juru taktik berusia 42 tahun itu, bertarung dengan keinginan besar untuk menaklukkan timnya. Pasukan Singo Edan tidak membiarkan PSIS leluasa mengembangkan permainan.
Arema pun mendapatkan beberapa peluang tetapi tak berhasil diubah menjadi gol. Situasi itulah yang membuat Imran bersyukur skuatnya tidak melangkah ke luar lapangan tanpa poin.
"Melawan tim yang termotivasi untuk menang itu sangat sulit. Beberapa strategi taktikal kami juga tidak berjalan. Namun, itulah sepak bola. Ini satu poin yang sangat berharga. Kunci permainan kami adalah bermain sebagai tim. Saya mengapresiasi penampilan para pemain," tutur Imran.
Penyerang PSIS Bruno Silva juga merasa senang timnya bisa mendapatkan satu poin dari pertandingan melawan Arema FC, salah satu kesebelasan dengan nama besar di Indonesia.
Menurut pesepak bola asal Brazil itu, pasukan Mahesa Jenar bisa meraih satu poin lantaran mampu bermain dengan cara sendiri.
"Ini poin yang penting. Kami harus mempertahankan semangat seperti ini dan berjuang untuk selalu lebih baik," kata Bruno.
Hasil itu membuat PSIS menjaga catatan nirkalah di awal musim ini dan menempati peringkat keempat klasemen dengan delapan poin.