Ahad 26 Sep 2021 08:50 WIB

Pengukuhan OIAA Sumbar, Alumni Al-Azhar Bahas Isu Keumatan

Kiprah dan peran alumni Al-Azhar dirasakan masyarakat.

Red: Muhammad Hafil
Pengukuhan OIAA Sumbar, Alumni Al-Azhar Bahas Isu Keumatan
Foto: Dok Republika
Pengukuhan OIAA Sumbar, Alumni Al-Azhar Bahas Isu Keumatan

REPUBLIKA.CO.ID,BUKITTINGGI-- Pengurus Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Kantor Sumatera Barat Periode 2021-2026 secara resmi dilantik, Sabtu 25 September 2021. Acara yang beranggotakan alumni Universitas Al-Azhar Mesir tersebut digelar di Aula Rocky Hotel Bukittinggi.  

Turut hadir Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah SP dan beberapa tokoh Sumbar. Diantaranya, Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar Lc MA dan mantan rektor UIN Imam Bonjol Padang Prof Dr Eka Putra Wirman Lc MA yang juga merupakan alumni Universitas Al-Azhar Mesir.

Baca Juga

Ketua OIAA Ustadz Ilham Tasmi Lc MA menyampaikan, kiprah dan peran alumni Al-Azhar telah dirasakan di masyarakat. Dengan adanya wadah OIAA, diharapkan peran tersebut bisa dioptimalkan. "Kita inginkan peran besar tersebut bisa disinergikan dan dirajut dalam bentuk ukhuwah Islamiyah. Ketika ustadz-ustadz kita ini bersatu, tentunya mereka menjadi lebih kuat untuk memikul risalah Al-Azhar itu sendiri," papar beliau.

Di samping seremonial pelantikan, juga diselenggarakan Seminar Nasional bertajuk "Risalah Pemikiran Al-Azhar dan Peran Alumni dalam Membangun Ekosistem Syari'ah di Indonesia." Para alumni Al-Azhar yang juga merupakan tokoh publik tersebut berkesempatan untuk duduk bersama membicarakan sejumlah problematika keumatan.

Gubernur SumbarMahyeldi dalam sambutannya menyampaikan, organisasi Alumni Al-Azhar adalah organisasi besar tingkat dunia yang bahkan tercatat di PBB. Banyak peran besar yang bisa diinisiasi oleh alumni Al-Azhar. Beliau mencontohkan di Mesir sendiri. Betapa pemerintah Mesir bergantung kepada nama besar Al-Azhar. 

"Pemerintah saja berutang budi dan berutang uang kepada Al-Azhar. Memang begitulah, pada akhirnya program pemerintah akan selesai dengan dukungan dan bantuan masyarakat. Terlebih lagi di masa sulit karena pandemi ini. Kita tak bisa bergerak banyak," papar beliau dalam sambutannya.

Hal senada juga disampaikan Prof Dr Eka Putra Wirman Lc MA dalam seminarnya. Menurut beliau, alumni Al-Azhar dididik untuk terbiasa dengan berbagai macam pemikiran dan cara pandang. Maka karya dan pemikiran alumni Al-Azhar ditunggu untuk menyelesaikan berbagai problematika keummatan. 

"Jika kita tidak bersatu, kita bisa tercabik-cabik dalam berbagai aliran. Semoga kita bisa menciptakan masyarakat yang diidam-idamkan oleh Al-Azhar dan tentunya oleh Nabi SAW," ujar beliau.

Di kesempatan selanjutnya, Buya Gusrizal Gazahar Lc MA dalam seminarnya membahas tentang hakikat risalah Al-Azhar yang diusung oleh setiap alumni Al-Azhar. Menurut beliau, risalah tersebut sangatlah luas dan tidak bisa ditafsirkan menjadi milik sekelompok pihak saja. 

"Enam jilid kitab risalah Al-Azhar yang ditulis untuk mengenang Al-Azhar seribu tahun berdirinya Al-Azhar, ternyata isinya nukilan dari berbagai pemikiran ulama-ulama Al-Azhar. Jadi simpulannya, Risalah Al-Azhar adalah risalah para Nabi dan Rasul yang diusung oleh para ulama," papar beliau.

Acara yang dibatasi kumandang azan zhuhur tersebut kembali dilanjutkan dengan santap siang. Setelah shalat Zhuhur, ratusan alumni Al-Azhar Mesir yang hadir dihidangkan menu masakan khas Mesir sembari beramah tamah penuh keakraban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement