REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Amerika Serikat (AS) mulai mentransfer senjata dan amunisi ke organisasi teroris di Suriah. Erdogan menekankan bahwa Turki tidak akan tinggal diam saat hal itu terjadi.
Hal itu dikatakannya kepada wartawan di New York di sela Sidang Majelis Umum ke-76 PBB, Kamis (23/9) waktu setempat. Dia mengatakan, Ankara telah bekerja dengan baik dengan mantan presiden AS George W. Bush, Barack Obama, dan Donald Trump. Namun, dia tidak dapat mengatakan bahwa kerja sama dengan Joe Biden dimulai dengan baik.
"Saya tidak bisa dengan jujur mengatakan bahwa ada proses yang sehat dalam hubungan Turki-Amerika," kata Erdogan seperti dikutip laman Middle East Monitor, Ahad (26/9). "Dengar, kami membeli F-35, membayar 1,4 miliar dolar, dan F-35 ini tidak dikirimkan kepada kami," ujarnya menambahkan.
Dia menambahkan: "Adalah harapan saya bahwa, sebagai dua negara NATO, kita harus memperlakukan satu sama lain dengan persahabatan, bukan permusuhan. Tapi lintasan saat ini bukan pertanda baik."