Ahad 26 Sep 2021 16:15 WIB

Penumpang Tolak Pakai Masker, Hawaiian Alihkan Penerbangan

Hawaiian Airlines alihkan dua penerbangan terkait penumpang tolak pakai masker.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Hawaiian Airlines alihkan dua penerbangan terkait penumpang tolak pakai masker.
Foto: Wikimedia
Hawaiian Airlines alihkan dua penerbangan terkait penumpang tolak pakai masker.

REPUBLIKA.CO.ID, HILO -- Maskapai Hawaiian Airlines terpaksa mengalihkan dua penerbangannya dalam waktu kurang dari 12 jam karena penumpang. Penerbangan pertama terjadi pada Kamis pagi tak lama setelah pukul 07.30 pagi waktu setempat ketika Hawaiian Air Flight 152 berangkat ke Hilo dari Bandara Internasional Daniel K. Inouye.

Penerbangan dialihkan kembali ke Honolulu setelah seorang penumpang berusia 32 tahun diduga meninju pramugari dua kali. Juru Bicara Perusahaan Alex Da Silva mengatakan kepada Star-Advertiser seorang penumpang menyerang salah seorang pramugari yang sedang berjalan di lorong.

Baca Juga

Da Silva menyebut dugaan penyerangan penumpang terhadap pramugari tidak dipicu oleh ketidakpatuhan masker. Setelah dievaluasi, pramugari itu dibebaskan dari pekerjaan untuk beristirahat.

“Perilaku di dalam pesawat ini tidak dapat diterima. Kami memberikan dukungan kepada pramugari yang terlibat dalam insiden itu,” kata Juru Bicara Asosiasi Pramugari, Taylor Garland.  

Sementara itu, penerbangan kedua yang dibatalkan terjadi hanya beberapa jam pada hari yang sama ketika seorang penumpang menolak untuk mematuhi aturan pemakaian masker. Penerbangan Hawaii 22 berangkat dari Bandara Internasional Daniel K. Inouye pada pukul 13:05 siang waktu setempat menuju ke Seattle.

“Kira-kira dua jam setelah lepas landas, kapten kami diberitahu tentang seorang penumpang yang menolak untuk mematuhi aturan masker dan menyebabkan gangguan pada tamu lain. Pramugari kami, bersama dengan pilot yang tidak bertugas, dapat menurunkan dia,” kata Juru Bicara Hawaiian Airlines Tara Shimooka.

Karena sangat berhati-hati, kapten memilih untuk kembali ke (Honolulu) di mana pihak berwenang setempat bertemu dengan pesawat pada saat kedatangan pada pukul 17.53. Juru Bicara Departemen Perhubungan Jai Cunningham mengkonfirmasi ada seorang penumpang wanita dewasa terlibat dalam insiden itu dan tidak mengakibatkan cedera.

“Kami tidak menoleransi perilaku mengganggu dan berbahaya di kabin kami dan telah melarang atau menolak naik,” kata Shimooka.

Dilnsir People, Ahad (26/9), gangguan yang terjadi pada Kamis mengikuti serangkaian insiden serupa yang telah terjadi di seluruh maskapai penerbangan dalam satu tahun terakhir. Subkomite penerbangan Komite Transportasi dan Infrastruktur DPR AS mengadakan sidang pada Kamis tentang lonjakan penumpang yang tidak kooperatif dan mengganggu.

“Seiring upaya negara untuk mengatasi pandemi Covid-19, lonjakan insiden kemarahan publik telah memperburuk situasi tenaga kerja yang sudah lemah di sektor penerbangan kita dan mengikis kepercayaan pada perjalanan udara,” kata Salah Seorang Anggota Dewan, Rick Larsen selama sidang.

Sidang dilakukan ketika Federal Aviation Administration (FAA) mengungkapkan telah menerima 4.385 laporan penumpang nakal sejak awal tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement