Ahad 26 Sep 2021 16:55 WIB

Cadangan Melimpah, PLN Siap Pasok Listrik ke Industri

Cadangan daya PLN berada di atas 50 persen dari beban puncak.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Petugas PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Selatan melakukan pemasangan perisai binatang atau alat pelindung saat pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi di Desa Penarungan, Badung, Bali, Jumat (9/7/2021). PT PLN (Persero) siap menyambut para investor untuk bisa membangun industri di Indonesia.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Petugas PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Selatan melakukan pemasangan perisai binatang atau alat pelindung saat pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi di Desa Penarungan, Badung, Bali, Jumat (9/7/2021). PT PLN (Persero) siap menyambut para investor untuk bisa membangun industri di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) siap menyambut para investor untuk bisa membangun industri di Indonesia. Dengan cadangan yang melimpah dan infrastruktur kelistrikan yang andal, PLN memastikan pelayanan tanpa kedip untuk para investor.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan pemerintah Indonesia memang sudah siap menerima investor yang akan datang ke Indonesia sejak lima tahun lalu. Ini ditandai dengan program 35 GW yang akan selesai pada 2023 mendatang. 

Baca Juga

"Saat ini pasokan daya PLN sangat cukup dan kami siap untuk menyambut investor. Reserve margin (Cadangan Daya) kami di atas 50 persen dari beban puncak. Ini sangat cukup untuk memasok kebutuhan listrik industri," ujar Bob.

Bob menjelaskan tak hanya pasokan daya saja. Dari sisi infrastruktur, PLN saat ini sudah punya transmisi dan gardu distribusi yang terkoneksi di seluruh Indonesia. "Transmisi dan distribusi sudah menjangkau seluruh Indonesia. Artinya, semua titik sudah tersedia," tambah Bob.

Tak hanya dari sisi pasokan dan infrastruktur, Bob menjelaskan PLN sudah menyiapkan pelayanan berbasis digital yang bisa memudahkan pelanggan dalam memantau pemakaian listriknya. Terlebih lagi, melalui PLN Mobile ini pelanggan bisa langsung berkomunikasi dengan PLN jika ada kendala. 

Bagi pelanggan daya besar, PLN juga telah menyiapkan tim khusus melalui Priority Account Executive (PAE) yang akan berfokus melayani dan memberikan solusi atas kebutuhan pelanggan.

"Dengan sigap dan cepat PLN bisa langsung mengatasi permasalahan dan kebutuhan pelanggan," tambah Bob.

Kerja sama dengan sektor Industri sudah dilakukan PLN seperti bersama GIIC Deltamas dan Pabrik Baterai di Karawang, dimana PLN siap memasok kebutuhan listrik di KNIC dan HKML Baterai Indonesia berapapun daya yang dibutuhkan. Sedangkan untuk GIIC Deltamas, PLN siap memasok kebutuhan listrik ke pusat data berstandar internasional pertama di Indonesia tersebut.

Bob optimistis pertumbuhan ekonomi dan daya tarik Investor ke Indonesia makin membaik seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi yang mulai terasa. Hal ini tercermin dari pertumbuhan konsumsi listrik yang mulai membaik. Bob mencatat hingga Agustus 2021 pertumbuhan konsumsi listrik tercatat capai 4,5 persen atau sebesar 166,17 Terra Watt Hour (TWh).

Sektor Industri sendiri, kata Bob mengalami pertumbuhan yang signifikan. Untuk Agustus dibandingkan tahun lalu tumbuh 10,51 persen. Sedangkan untuk Juli ke Agustus saja industri tumbuh 14 persen. 

"Kami optimistis hingga akhir tahun nanti, pertumbuhan konsumsi listrik akan membaik. Ini menjadi sinyal yang baik bagi pertumbuhan ekonomi dan PLN siap berperan aktif dalam mendukung ini," tutup Bob.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement