Ahad 26 Sep 2021 20:19 WIB

Papua Raih Emas Pertama Terbang Layang

Tim Papua mendapatkan medali emas perdana.

Rep: Fitriyanto/ Red: Agung Sasongko
Batik tulis karya Mama Ibo dibentangkan di sanggar Putri Dobonsolo, Kompleks SKB Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (25/9/2021). Pembatik Papua pertama lulusan Irian Jaya Development Foundation (IJDF) 1995 sekaligus pemilik sanggar batik Putri Dobonsolo, Mariana Pulanda Ibo (Mama Ibo) menyiapkan batik tulis motif YONIKY khas Sentani yang nantinya diberikan kepada Presiden Joko Widodo saat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua mendatang.
Foto: ANTARA/Indrayadi TH
Batik tulis karya Mama Ibo dibentangkan di sanggar Putri Dobonsolo, Kompleks SKB Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (25/9/2021). Pembatik Papua pertama lulusan Irian Jaya Development Foundation (IJDF) 1995 sekaligus pemilik sanggar batik Putri Dobonsolo, Mariana Pulanda Ibo (Mama Ibo) menyiapkan batik tulis motif YONIKY khas Sentani yang nantinya diberikan kepada Presiden Joko Widodo saat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Papua mendapatkan medali emas perdana mereka dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dari cabang olahraga aerosport disiplin terbang layang yang pertandingannya berlangsung Ahad (26/9) di Lanud Yohanis Kapiyauw, Timika Kabupaten Mimika, Papua.

Andri Abdul Rohman meraih medali emas pertama pada nomor precision landing schweizer SGS 126 putra.

Baca Juga

Ketua Harian Terbang Layang Provinsi Papua merangkap pelatih kepala Paul Mnusefer mengatakan ini kebanggaan bagi terbang layang Papua yang telah menyumbangkan medali emas pertama untuk kontingen Papua. 

Ia mengatakan, nomor itu termasuk nomor bergengsi dalam olahraga aerosport di terbang layang. "Kita dapat medali emas di salah satu nomor bergengsi di terbang layang, itu medali emas pertama untuk Papua dari atlet kita Andri Abdul Rohman,"kata Mnusefer dilansir dari laman resmi PON Papua.

Ia bangga atas pencapaian anak asuhnya karena telah mendapatkan medali emas walaupun mereka berlatih tidak terlalu maksimal semasa Training Center(TC) karena minimnya fasilitas latihan. 

"Saya sangat terharu dan bangga atas pencapaian ini, kita latihan dengan sudah payah dan sempat tidak dapat tempat latihan dengan kondisi yang susah, tapi atlet kita masih tekun berlatih dan serius dan berjuang bawa nama Papua," ungkapnya. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement