Banyuwangi Luncurkan Angkutan Pariwisata Gratis
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Banyuwangi Luncurkan Angkutan Pariwisata Gratis (ilustrasi). | Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
REPUBLIKA.CO.ID,BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi meluncurkan angkutan pariwisata gratis ke beberapa destinasi andalan. Destinasi yang dimaksud antara lain Pulau Merah, Djawatan, Dusun Kakao Glenmore, Gunung Ijen, dan Bangsring Underwater.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Dwi Yanto menjelaskan, program angkutan wisata diluncurkan untuk memudahkan wisatawan yang berkunjung ke sejumlah obyek wisata di Banyuwangi. Terlebih, destinasi wisata yang dipilih untuk dilalui angkutan wisata memang sangat diminati wisatawan yang datang ke Banyuwangi. "Dan telah terverifikasi penerapan protokol kesehatan oleh tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," kata Dwi.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyuwangi setidaknya telah menyiapkan dua armada, yakni bus sedang dan elf. Dua moda transportasi yang berkapasitas 21 orang tersebut beroperasi setiap Sabtu dan Ahad.
Pemberangkatan ke semua rute diawali dari Terminal Brawijaya Banyuwangi.
Rute bus dimulai dari Terminal Brawijaya - bandara- Pulau Merah, Dusun Kakao Glenmore - de Djawatan lalu berakhir kembali di Terminal Brawijaya. Sementara itu, rute Elf start dari Terminal Brawijaya - Kawah Ijen/Paltuding - Bangsring Underwater - Waduk Sidodadi - Terminal Brawijaya.
Untuk bisa mengakses angkutan wisata, wisatawan bisa melakukan pendaftaran melalui tautan https://banyuwangitourism.com/jalan-jalan/. Wisatawan bisa memilih destinasi wisata tujuan, beserta tanggal dan waktu keberangkatan. Namun semua jadwal dan rute menyesuaikan kuota pendaftar dan permintaan dari pemohon.
Persyaratan yang diminta selain melakukan registrasi secara daring, wisatawan juga harus membawa KTP asli dan fotokopi KTP ketika pemberangkatan. Untuk calon penumpang dari luar kota harus membawa surat keterangan rapid test. Wisatawan yang berasal dari Banyuwangi wajib membawa surat keterangan sehat dari dokter atau puskesmas.
"Dan yang terpenting, mereka harus sudah divaksin dan bisa menunjukkan tanda bukti telah divaksin, serta tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," ungkapnya.
Dwi menyatakan, persyaratan ini harus dipenuhi karena menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19. Sebab, pihaknya ingin semua penumpang bisa menikmati liburan dengan aman dan nyaman. Selanjutnya, Pemkab Banyuwangi akan memperbaiki kualitas dan mutu pelayanan terhadap wisatawan secara bertahap.
Untuk diketahui, aktivasi angkutan gratis ini dimulai dari 18 September dan direncanakan akan berakhir hingga pertengahan Desember 2021.
Meski telah membuka pariwisata, tidak semua destinasi di Kabupaten Banyuwangi dibuka.
Menurut Dwi, hanya 15 destinasi yang dibuka dari total 64 destinasi di Banyuwangi. Penentuan ini berdasarkan hasil dari survei asosiasi pariwisata dan Disbupar. Adapun 15 destinasi ini antara lain Kawah Ijen, Pulau Merah, Alas Purwo, Sukomade, Grand Watudodol, Desa Wisata Tamansari, Bangsring Underwater, De-Djawatan, Pantai Cacalan, Pantai Cemara, Pantai Mustika, Teluk Hijau, dan lainnya.
Pariwisata Banyuwangi dibuka kembali dengan berbagai ketentuan. Kapasitas pengunjung di destinasi wisata hanya 25 persen dan para pelaku wisata harus sudah divaksin. Tiap destinasi wisata juga harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau memakai barcode/menunjukan sertifikat vaksin bagi para pengunjung sabagai syarat masuk destinasi wisata.