REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih Lazio, Maurizio Sarri, berhasil mengantarkan timnya meraih kemenangan di kesempatan debutnya di laga Derby della Capitale. I Biancocelesti sukses membekuk rival sekotanya, AS Roma, 3-2, pada giornata keenam Serie A Liga Italia, Senin (27/9) dini hari WIB.
Sarri pun mengaku terkejut dengan pacuan adrenalin di sepanjang laga dan sensasi kemenangan akhirnya didapatkannya di laga yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, tersebut. Kendati telah unggul dua gol saat laga baru berjalan kurang dari 20 menit, I Biancocelesti tidak meraih kemenangan di partai tersebut dengan mudah.
Gol sundulan Roger Ibanez dari sepak pojok, yang berawal dari sepak pojok Jordan Veretout, pada menit ke-41 memperkecil keunggulan Lazio. Namun, Lazio bisa kembali unggul dua gol saat laga memasuki menit ke-63 lewat serangan balik cepat. Felipe Anderson berhasil memaksimalkan sodoran umpan dari Ciro Immobile.
Kendati begitu, pada menit ke-69, Roma kembali berhasil memangkas selisih gol via eksekusi penalti Veretout. Lazio akhirnya terbukti mampu mempertahankan keunggulan satu gol hingga akhir laga dan meraih kemenangan, 3-2, di edisi perdana Derby della Capitale pada musim ini.
''Harus saya akui, ini menjadi salah satu laga paling emosional dan menggembirakan selama karier saya sebagai pelatih. Saya tidak menyangka laga derbi ini begitu memacu adrenalin dan memberikan sensasi kemenangan yang begitu memuaskan,'' ujar Sarri seusai laga seperti dikutip Football Italia, Senin (27/9).
Terlepas dari keberhasilan anak-anak asuhnya meraih tiga poin di laga ini, mantan pelatih Chelsea dan Juventus itu menilai, timnya masih belum sepenuhnya bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Kendati begitu, dibandingkan di tiga laga sebelumnya saat hanya memetik total dua poin, I Biancocelesti sudah tampil jauh lebih baik.
Sarri pun menyebut, ada satu penyesalan terbesar terkait performa anak-anak asuhnya di laga ini, yaitu kemampuan dalam mengantisipasi gol dari sepak pojok. Padahal, Sarri mengungkapkan, para penggawa Lazio telah berlatih untuk tidak kebobolan dari skema tersebut.
''Tim ini masih punya potensi tersendiri yang menunggu untuk diungkapkan. Saya hanya kecewa, kami sudah bertahan dengan baik, tapi masih kebobolan lewat eksekusi bola mati. Saya sudah mengantisipasi sejumlah skenario, terutama kemampuan Roma mencetak gol di tiang dekat. Kami masih kesulitan untuk bisa mengatasi situasi-situasi seperti itu,'' jelas eks pelatih Napoli tersebut.