Senin 27 Sep 2021 10:50 WIB

Kalah dari Lazio, Mourinho Keluhkan Kinerja Wasit dan VAR

Sayangnya, permainan fantastis dirusak oleh wasit dan VAR

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Muhammad Akbar
Pelatih kepala Roma Jose Mourinho memanggil para pemainnya saat pertandingan persahabatan antara Roma dan Raja Casablanca, di Stadion Olimpiade Roma, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Foto: AP/Andrew Medichini
Pelatih kepala Roma Jose Mourinho memanggil para pemainnya saat pertandingan persahabatan antara Roma dan Raja Casablanca, di Stadion Olimpiade Roma, Sabtu, 14 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma Jose Mourinho mengatakan sepak bola Italia telah meningkat pesat namun wasit dan VAR telah menghancurkannya terutama dalam kekalahan 2-3 AS Roma melawan Lazio, Ahad (26/9).

Catatan tak terkalahkan Roma sejak ditangani Mou dihancurkan di Olimpico oleh musuh bebuyutan mereka.

Sergej Milinkovic-Savic, Pedro dan Felipe Anderson mencetak gol untuk Lazio, sementara dari sisi Roma gol tercipta melalui sundulan Roger Ibanez dan penalti Jordan Veretout yang sangat kontroversial membuat akhir yang menegangkan. Setelah peluit akhir, Mourinho mengumpulkan timnya di lapangan untuk pidato dadakan.

"Apa yang kami katakan tetap di antara kami. Saya ingin segera melakukan pembicaraan di sana, tetapi dengan keintiman yang sama seperti di ruang ganti," kata Mourinho dikutip dari Football Italia, Senin (27/9).

Selanjutnya dia mengungkapkan sesuatu yang positif tentang sepak bola Italia yang telah meningkat pesat dari 10 tahun lalu. Menurutnya kualitas sepak bola, pendekatan menyerang, keinginan untuk menang, semuanya telah meningkat.

"Sayangnya, permainan fantastis dirusak oleh wasit dan VAR, yang tidak berada di level yang tepat untuk pertandingan ini," kata dia.

Mourinho sudah memulai protes sebelum pertandingan, merasa Lorenzo Pellegrini tidak pantas diskors, jadi sangat marah ketika dia merasa Lucas Leiva tidak menerima kartu kuning kedua karena lompatan serupa yang mengarah dengan siku.

Dia juga merasa Elseid Hysaj telah melanggar Nicolo Zaniolo tepat sebelum Pedro mencetak gol kedua lewat serangan balik. "Gol kedua bisa saja 1-1, berubah menjadi 2-0.”

“Kartu kuning kedua untuk Lucas Leiva juga penting, karena bermain melawan 10 pemain membuat perbedaan besar. Pellegrini mendapat kartu merah, hari ini Leiva tidak mendapat apa-apa," kata dia.

Baca juga : Pelatih Persib Soroti Kemampuan Ciro Alves

"Saya pikir tim saya adalah yang terbaik di lapangan hari ini. Ketika Anda kebobolan tiga gol, Anda membuat kesalahan, tetapi yang kedua dan ketiga adalah serangan balik dan yang kedua adalah situasi di mana tim mengharapkan penalti yang menguntungkan dan bukan serangan balik," jelasnya.

"Kami mendominasi, kami memberi Lazio masalah besar, mereka mengontrol menit akhir seperti yang mereka inginkan, dan karena wasit mengizinkan mereka melakukannya," terang Mourinho.

Klasemen Serie A Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement