Senin 27 Sep 2021 11:40 WIB

Pemerintah Targetkan Devisa Pariwisata Kembali Meningkat

Devisa pariwisata pada 2020 diperkirakan hanya 3,54 miliar dolar AS.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung menikmati suasana dan keindahan Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Ahad (26/9). Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan perolehan devisa pariwisata kembali meningkat pada tahun 2022 mendatang.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Pengunjung menikmati suasana dan keindahan Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Ahad (26/9). Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan perolehan devisa pariwisata kembali meningkat pada tahun 2022 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan perolehan devisa pariwisata kembali meningkat pada tahun 2022 mendatang. Itu seiring dengan upaya pemulihan ekonomi dalam negeri yang diikuti dengan pembukaan kembali destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan, devisa pariwisata pada 2020 diperkirakan hanya 3,54 miliar dolar AS. Itu turun 79,5 persen dari total perolehan devisa pariwisata 2019 yang tembus 16,9 miliar dolar AS.

Baca Juga

Adapun pada 2021 ini di mana pandemi berlangsung penuh sejak awal tahun devisa pariwisata diproyeksi turun kembali atau hanya sekitar 360 juta dolar AS hingga 370 juta dolar AS. Rendahnya devisa lantaran ditutupnya sektor pariwisata untuk wisatawan mancanegara yang memang bepergian untuk wisata bukan tujuan pekerjaan.

Pada tahun depan, Sandiaga menargetkan devisa mulai meningkat menjadi sekitar 470 juta dolar AS hingga 1,7 miliar dolar AS. "Kita targetkan devisa pariwisata merangkak naik. Kontribusi PDB pariwisata juga kita harapkan naik dari 4,2 persen tahun ini menjadi 4,3 persen tahun 2020," kata Sandiaga dalam Rakornas Kemenparekraf, Senin (27/9).

Sandiaga mengatakan, di tengah melandainya tren penularan Covid-19, kegiatan usaha di sektor parekraf diharapkan kembali menggeliat dan mulai membuka dan menyerap lapangan pekerjaan.

Pasalnya pada tahun 2020, tenaga kerja pariwisata tercatat turun 6,67 persen menjadi 14,3 juta jiwa dari jumlah tahun 2019 sebesar 14,96 juta jiwa. Tahun 2020 diharapkan tenaga kerja pariwisata kembali meningkat menjadi 14,7 juta jiwa. Selain, itu turut meningkatkan serapan tenaga kerja di bidang ekonomi kreatif.

Untuk mencapai itu, peningkatan kunjungan wisatawan harus mulai ditingkatkan. Terutama kunjungan wisatawan mancanegara yang telah ditutup lebih dari setahun terakhir.

Tahun ini diperkirakan kunjungan wisatawan mancanegara diperkirakan sekitar 1,5 juta kunjungan. Mengutip data BPS, kurun waktu Januari-Juli total kunjungan wisman baru 937,7 ribu kunjungan. Namun, itu diisi oleh wisman dengan tujuan pekerjaan atau bisnis, bukan wisata.

Adapun tahun 2020 mendatang, Sandiaga mengharapkan kunjungan wisman bisa naik menjadi sekitar 1,8-1,6 juta kunjungan.

"Kita harapkan Bali di bulan-bulan ke depan bisa dibuka kembali karena ini menjadi andalan kita (untuk kunjungan wisman). Mudah-mudahan kita bisa memberikan sinyal kita bisa menerapkan protokol kesehatan di destinasi," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement