Senin 27 Sep 2021 14:28 WIB

UMP Siapkan Generasi yang Mendunia

UMP akan menjadi rumah pangkaderan bagi calon-calon pemimpin bangsa.

Rektor UMP, Dr Jebul Suroso.
Foto: Dokumen.
Rektor UMP, Dr Jebul Suroso.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Komitmen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjadi kampus yang unggul modern dan Islami tampaknya segera menjadi kenyataan. Setelah menetapkan tata nilai baru ‘UMP Baik’ kini kampus yang terletak di Jawa Tengah bagian Selatan-Barat terus mengembangkan kerja sama internasional dengan sejumlah perguruan tinggi ternama di Asia dan Eropa.

Kerja sama mencakup bidang riset untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Implementasi dari kerja sama ini antara lain diwujudkan dengan pembukaan Kelas Internasional untuk jenjang sarjana strata satu dan magister. ‘’Kami memiliki narasi besar untuk menyiapkan generasi muda yang mendunia,’’ kata Rektor UMP Dr  Jebul Suroso saat memberikan sambutan dalam wisuda magister, sarjana, dan ahli madya ke 67 tahun akademik 2020/2021, Sabtu (25/9).

Untuk Kelas Internasional ini, UMP telah membuka program studi yaitu Akuntansi, Manajemen,  Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Manajemen. Bahkan puluhan mahasiswanya berasal dari 13 negara yaitu Pakistan, Maroko, Gambia, Mali, Yaman, Urganda, Sudan, Turkmenistan, Rusia, Tajikistan, Prancis, dan Malawi.

Rektor UMP mengungkapkan, narasi untuk menyiapkan generasi muda yang mendunia juga didukung dengan pencanangan tata nilai baru yaitu ‘UMP Baik’ (Budaya Mutu, Akhlak Mulia, Inovatif, dan Kolaboratif). Menurutnya budaya mutu merupakan perwujudan dari peringkatan berupa rekor nasional dan internasional yang akan dicapai oleh lembaga penelitian dan kemahasiswaan.

Sedangkan akhlak mulia akan fokus pada pe­ningkatan kemampuan sumber daya manusia pada berbagai jurusan dan program studi. Kongkretnya lanjut Jebul, UMP akan menjadi rumah pangkaderan  bagi calon-calon pemimpin bangsa. ‘’Bisa dikatakan, kalau lulusan kita jadi pekerja, jadilah pekerja yang sukses. Kalau jadi politisi, ya jadilah politisi yang bermartabat. Dan kalau jadi pengusaha, ya jadilah pengusaha yang berhasil dengan kewirausahaannya,” terangnya.

Kemudian inovatif antara lain dengan memperbanyak penelitian dan kajian yang berorientasi pada hasil produk layak jual dan bisa dimanfaatkan oleh kalayak. Sehingga dari penelitian ini nantinya UMP akan membangun hilirisasi produk hasil penelitian. Sedangkan kolaboratif lebih bermakna pada kemitraan untuk menghilangkan egosentris dan menekan inefektif dan inefisiensi.

“Selanjutnya, kolaboratif, ini kita tekankan kepada semua jajaran di UMP. Kita tidak bisa be­kerja sendiri. Perlu ada kemitraan dan kolaboratif dengan yang lain. Kalau yang terjadi egosentris, maka yang muncul adalah inefektif dan inefisiensi,” tegasnya.

Dr Jebul menambahkan untuk Kelas Inter­nasional ini, proses belajar mengajar memakai Bahasa Inggris serta kualitas proses disesuaikan dengan baku internasional. Selain itu mahasiswa akan mendapatkan aktivitas extrakurikuler internasional, misalnya English Club, Media Club, Internasional Debate Club, dan sebagainya.

Daya tarik lainnya, mahasiswa Kelas Internasional akan diprioritaskan untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman internasional, misalnya credit transfer, sit in, dan dual degree. Mahasiswa berhak mendapatkan surat keterangan resmi dari fakultas.

Di samping bekerja sama dengan kampus di luar negeri, Dr Jebul menambahkan, UMP juga memperkuat kerja sama dalam negeri dengan berbagai mitra strategis, di antaranya instansi pemerintah daerah, rumah sakit, dan industri terkemuka di seluruh Indonesia.

Akreditasi unggul

Rektor UMP mengungkapkan, kampusnya saat ini sedang mewujudkan akreditasi unggul yang sudah dirancang sejak 2019 dan targetnya pada 2022 mendatang telah tuntas. Jika hal ini terwujud, lanjut Dr Jebul, maka UMP akan menjadi  akan menjadi perguruan tinggi swasta pertama di Jateng bagian selatan-barat yang meraih akreditasi unggul.

“Tahun 2022, insya Allah kita maju untuk menuju akreditasi unggul. Bahkan untuk lingkup PTN-PTS di wilayah Jateng bagian selatan belum ada yang mendapat ini,” katanya.

Dalam kesempatan wisuda, rektor berharap kepada wisudawan sebagai intelektual lulusan perguruan tinggi Islam, hendaknya  memiliki perbedaan dalam bertindak, bersikap, maupun bergaul, jika dibandingkan dengan mereka yang bu­kan lulusan perguruan tinggi Islam.

Kenapa demikian? Karena saat dibangku kuliah, para mahasiswa UMP telah diberikan program pembentukan karakter mulai dari awal masuk yaitu traning SPECTA (Study Preparation & Emparting to be the Conqueror Training Advisory) pada mahasiswa baru serta Traning GREAT (Good Resolution Entreintrapreneurship Advisory & Training) bagi mahasiswa semester 3.

‘’Dan saat akan lulus dibekali dengan pela­tihan SUCCESS (Spiritual Upgrading and Career Competencies Empowering by Softskills) bagi mahasiswa semester 7. Karena itu sudah sepantasnya Saudara bersyukur telah memiliki kesem­patan kuliah dan berhasil lulus kuliah dari UMP,’’ ujar rektor.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement