REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, akan melakukan langkah-langkah antisipasi potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 pada akhir 2021 karena mobilitas masyarakat yang tinggi pada liburan panjang. Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid usai meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar di SMPN 1 Nunukan Selatan, Senin (27/9) mengaku potensi terjadinya kasus Covid-19 gelombang ketiga pada akhir 2021 seperti yang dikhawatirkan Pemerintah Pusat ini memang patut dicegah di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Nunukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengurangi mobilitas, mengikuti vaksinasi dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). "Kita akan terus mengedukasi masyarakat minimal disiplin prokes dan mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan," terang Bupati Nunukan.
Laura sapaan sehari-hari Bupati Nunukan ini menyatakan kekhawatiran tersebut akan dikoordinasikan dengan jajarannya di kecamatan hingga kelurahan/desa. Agar tetap mengaktifkan posko-posko penanganan Covid-19 sebagaimana upaya yang telah dilakukan selama ini.
"Kami tetap melakukan antisipasi terkait dengan potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 pada akhir tahun ini. Beberapa tindakan pencegahan dan penanganan Covid-19 telah dilakukan selama ini," ucap dia.
Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Nunukan saat ini terus menurun dibandingkan pada Juli 2021 yang menghampiri 2.000 pasien yang dirawat. Saat ini kasus positif Covid-19 sisa 176 orang dari 6.056 terkonfirmasi dan 132 pasien meninggal dunia. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mewanti-wanti pemerintah daerah (pemda) terkait dengan potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 pada akhir 2021 karena memasuki liburan panjang.