REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tercatat memiliki 86.448 agen hingga Agustus 2021 untuk mendorong perseroan memperluas layanan perbankannya.
"Di sepanjang tahun 2021, Mandiri Agen terus berkontribusi positif dalam mendukung inklusi keuangan," tegas Presiden Direktur Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Senin (27/9).
Ia membeberkan bahwa agen tersebut terdiri atas 63.953 agen tanpa cabang reguler atau branchless banking dan 22.494 agen program bantuan sosial (bansos) pemerintah. Agen bansos diharapkan bisa mempercepat program pemulihan ekonomi nasional (PEN), terutama kepada masyarakat yang masih terdampak sangat berat dengan adanya pandemi Covid-19, karena tidak adanya mobilitas sehingga usaha yang selama ini dilakukan tidak bisa berjalan.
Darmawan menjelaskan total frekuensi transaksi nasabah di Mandiri Agen sudah mencapai 46 juta transaksi dan mencapai volume sekitar Rp 54 triliun sejak awal Januari hingga Agustus 2021. "Ini adalah suatu kemajuan yang sangat positif dan tentunya akan terus dilakukan oleh Bank Mandiri," ucap dia.
Kemudian, tercatat pula transaksi ultramikro senilai Rp3 triliun yang diinisiasi melalui Mandiri Agen dan sudah mencatatkan sekitar 49.824 referal kredit yang disampaikan kepada Bank Mandiri. Ia menambahkan bahwa sampai saat ini pihaknya juga terus meningkatkan media layanan perbankan yang bisa diakses oleh masyarakat dan integrasi dengan ekosistem digital. Dengan begitu, harapannya Bank Mandiri bisa terus mendorong adanya inklusi keuangan di Tanah Air.