REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT Inti terkait implementasi Train Control Monitoring System. Train Control Monitoring System merupakan suatu sistem kontrol terpusat untuk peralatan dan fasilitas kereta yang dapat dimonitor secara online dan realtime.
“Nota Kesepahaman ini dimaksudkan sebagai dasar bagi KAI dan PT Inti untuk bekerja sama dalam rangka uji coba implementasi Train Control Monitoring System pada rangkaian kereta api,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam pernyataan tertulisnya, Senin (27/9).
Didiek menuturkan, sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut merupakan perwujudan dari salah satu nilai AKHLAK perusahaan yaitu kolaboratif. Dia memastikan, KAI terus melakukan kolaborasi membangun kerja sama yang sinergis dengan seluruh pemangku kepentingan.
Melalui nota kesepahaman tersebut, Didiek mengatakan KAI dan PT Inti akan melakukan serangkaian kegiatan. Khususnya dalam melakukan pengembangan teknologi Train Control Monitoring System pada kereta penumpang.
“KAI dan PT Inti akan melakukan survei sarana, pemasangan perangkat, pengujian, dan kegiatan lainnya dalam rangka implementasi Train Control Monitoring System,” ungkap Didiek.
Didiek mengharapkan, kerja sama tersebut nantinya semakin mempermudah petugas. Khususnya dalam memonitor peralatan dan fasilitas kereta serta meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Dia menegaskan, KAI terus melakukan berbagai transformasi digital dalam rangka meningkatkan pelayanan dan keandalan sarana. Didiek menambahkan, MoU tersebut juga dilakukan dalam rangka menyambut HUT KAI ke-76 yang memiliki tema Melayani Lebih Cepat dan Lebih Baik.
Sementara itu, Direktur Utama PT Inti Otong Iip mengatakan kolaborasi tersebut memiliki tujuan untuk mengoptimalkan potensi masing-masing perusahaan. Khususnya terkait kompetensi PT Inti dalam bidang industri berbasis teknologi informasi untuk transportasi.
“Semoga, sinergi BUMN ini akan berkelanjutan dan memberikan efek domino pada pertumbuhan bisnis kedua belah pihak,” ujar Otong.