Senin 27 Sep 2021 18:40 WIB

Pemenang Pemilu Jerman Cari Sekutu Bentuk Pemerintahan Baru

Partai pemenang pemilu Jerman Partai Demokrasi Sosialis mulai mencari sekutu

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Olaf Scholz, kandidat utama kanselir Partai Sosial Demokrat (SPD) berbicara kepada para pendukungnya setelah pemilihan parlemen Jerman di markas besar partai di Berlin,Ahad (26/9).
Foto: AP/Lisa Leutner
Olaf Scholz, kandidat utama kanselir Partai Sosial Demokrat (SPD) berbicara kepada para pendukungnya setelah pemilihan parlemen Jerman di markas besar partai di Berlin,Ahad (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Partai pemenang pemilihan umum Jerman Partai Demokrasi Sosialis atau Sozialdemokratische Partei Deutschlands (SPD) memulai proses pembentukan pemerintah baru setelah menang tipis dalam pemilihan umum. Kemenangan pertama SPD sejak 2005 ini mengakhiri pemerintahan konservatif yang dipimpin Kanselir Angela Merkel.

Partai moderat kiri itu meraih 25,7 persen suara, sementara partai konservatif CDU/CSU mendapatkan 24,1 persen suara. Partai Hijau berada di urutan ketiga dengan perolehan suara sebesar 14,8 persen dan partai liberal Free Democrats (FDP) mendapatkan 11,5 persen.

Baca Juga

Keberhasilan SPD mencerminkan menguatnya moderat kiri di Eropa, terutama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dari Partai Demokrat memenangkan pemilihan tahun lalu. Partai oposisi Norwegia yang juga berhaluan moderat kiri memenangkan pemilihan pada awal bulan ini.

Kandidat kanselir SPD Olaf Scholz mengatakan ia berharap sudah membuat kesepakatan koalisi sebelum Natal. Meski kandidat CDU Armin Laschet mengatakan ia masih dapat membentuk pemerintahan meski partainya mengalami hasil pemilu terburuk.

Merkel masih akan terus menjabat sebagai pelaksana tugas selama negosiasi pembentukan koalisi berlangsung. Jerman masih menjadi perekonomian terbesar di Eropa sementara saham Jerman pada Senin (27/9) dibuka naik 1,1 persen.

Investor senang partai pro-bisnis FDP tampaknya akan bergabung dengan pemerintah baru. Sementara partai ekstrem kiri Linke gagal meraih banyak suara untuk dipertimbangkan sebagai rekan koalisi.

"Dari perspektif pasar, ketidakmungkinan secara matematis terbentuknya koalisi sayap kiri adalah kabar bagus," kata ekonom bank Landesbank Baden-Württemberg, Oliver Niklasch.

Ia mengatakan berbagai partai memiliki cukup kesamaan untuk berkompromi. "Pada akhirnya posisi menteri dan kepribadian mungkin lebih penting daripada kebijakan," katanya.

Partai-partai Jerman akan mulai saling menghubungi untuk membicarakan pembentukan aliansi. SPD tampaknya akan membentuk aliansi dengan Partai Hijau dan FDP untuk mengamankan kekuasaan di parlemen walaupun kedua partai itu juga mungkin bergabung ke konservatif.

Pada stasiun televisi ARD, Sekretaris Jenderal SPD Lars Klingbeil mengatakan partainya akan berusaha untuk memastikan Scholz adalah kanselir berikutnya. "Kami memenangkan pemilihan," tegasnya.

Klingbeil mengatakan SPD akan berbicara dengan Partai Hijau dan FDP untuk membentuk pemerintah baru. Ia menambahkan partainya dijadwalkan menggelar rapat untuk membahas langkah berikutnya.

Kemarin malam Partai Hijau dan FDP mengatakan mereka akan saling berbicara terlebih dahulu untuk mengkompromikan sejumlah bidang sebelum akhirnya bernegosiasi dengan SPD atau CDU. Jika Scholz berhasil membentuk pemerintahan yang baru maka mantan menteri keuangan Merkel dan wali kota Hamburg tersebut akan menjadi kanselir dari SPD keempat sejak Perang Dunia II berakhir. Sementara Sekretaris Jenderal CDU Paul Ziemak mengatakan masih ada kesempatan bagi partainya untuk membentuk aliansi dengan Partai Hijau dan FDP.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement