Selasa 28 Sep 2021 05:35 WIB

Tujuh Kerugian Orang Pelit

Orang bakhil akan ditimpa salah satu dari musibah dunia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Tujuh Kerugian Orang Pelit
Foto: AP/Brian Inganga
Tujuh Kerugian Orang Pelit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap Muslim harus menghindari sifat bakhil. Bakhil secara bahasa berarti kikir atau pelit. Sifat ini harus dihindari karena merupakan perilaku tercela dan akan membuat seseorang merugi, baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam kitabnya yang berjudul Nashaihul ‘Ibad, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan tujuh kerugian yang akan dialami orang pelit. Menurut Syekh Nawawi, Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq pernah berkata, “Orang yang bakhil (orang yang mencegah hartanya sendiri untuk bersedekah) tidak akan lepas dari salah satu tujuh perkara (yang membinasakan ini).”

Baca Juga

Perkara yang pertama, ketika orang bakhil meninggal dunia, hartanya akan diwarisi oleh orang yang akan menghabiskannya dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Allah. Kedua, Allah akan membangkitkan penguasa zalim yang akan merampas seluruh harta orang bakhil itu dan sebelumnya penguasa tersebut akan membuat orang bakhil itu terhina (dengan siksaan).

Ketiga, Allah akan membiarkan syahwat menguasainya yang kemudian akan menghancurkan hartanya. Keempat, akan muncul inisiatif dalam benaknya untuk mendirikan bangunan-bangunan di wilayah yang rawan bencana, yang pada saatnya akan runtuh dan menguras habis hartanya.

Kelima, orang bakhil juga akan ditimpa salah satu dari musibah dunia, seperti tenggelam, kebakaran atau pencurian dan serupa dengan tiga hal itu. Keenam, orang bakhil juga akan ditimpa penyakit kronis hingga dia menghabiskan hartanya untuk mengobati penyakitnya.

Ketujuh, orang bakhil akan memendam hartanya di suatu tempat, lalu lupa dan tidak dapat menemukannya kembali atau dia akan mati sebelum mengambil hartanya di tempat itu, dan tiada seorang pun yang mengetahui tempat harta itu dan ini benar-benar terjadi di antara manusia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement