REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melaporkan pada Selasa (28/9), Korea Utara telah menembakkan setidaknya satu proyektil tak dikenal ke Laut Jepang. Peluncuran uji coba dilakukan beberapa saat sebelum utusan Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan berpidato di Majelis Umum PBB yang sedang berlangsung di New York.
Menurut Kantor Berita Yonhap yang berbasis di Seoul, kantor kepala staf gabungan tidak memberikan indikasi lebih lanjut tentang berapa banyak proyektil yang telah ditembakkan atau jenis proyektilnya. Korea Utara telah menggunakan Laut Jepang untuk menguji sejumlah rudal balistik jarak pendek baru dalam beberapa tahun terakhir.
Korea Utara belum lama ini meluncurkan rudal baru yang ditembakkan dari gerbong kereta. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan bertahan dari serangan oleh negara lain. Selain itu, Korea Utara menguji rudal jelajah jarak jauh.
Dalam pidato di New York, Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Sung mengatakan, tidak ada yang bisa menyangkal hak Korea Utara untuk membela diri dan menguji senjata. Karena kebijakan bermusuhan dari negara lain.
"Jika Amerika Serikat (AS) melepaskan kebijakan permusuhannya, kami juga siap untuk merespons dengan sukarela kapan saja," ujar Kim, dilansir Sputnik News.
Kim menambahkan bahwa, jika AS serius untuk mengakhiri Perang Korea, mereka harus menghentikan latihan militernya yang ditujukan untuk mengancam Korea Utara, serta penyebaran senjata strategis. Sebelumnya pada Senin (27/9), juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa, AS bersiap untuk bertemu dengan Korea Utara tanpa prasyarat.
"Kami berharap Korea Utara akan menanggapi secara positif," ujar juru bicara tersebut.